klise | HinaYachi

376 53 16
                                    

This my first HinaYachi, so i'm sorry jika OOC dan segala macam.

---

Sekarang jam menunjukkan pukul setengah 5 sore. Bel sekolah sudah 30 menit yang lalu berbunyi. Tetapi, Yachi masih berada di kelasnya padahal jadwal latihan klub voli hari ini diliburkan karena pelatih Ukai terkena penyakit demam.

Usut punya usut, Yachi memang sengaja tinggal di kelas karena menunggu teman temannya. Lebih tepatnya Kageyama dan Hinata yang berniat belajar dengan Yachi. Ujian sudah dekat, jadi klub voli Karasuno melonggarkan latihan dan memfokuskan anggotanya masing masing untuk belajar dengan giat.

Yachi, Kageyama dan Hinata telah menginjak kelas 3, yang seharusnya melebih fokuskan diri kepada belajar. Tapi, apa daya Kageyama dan Hinata itu voli addict. Yachi hanya menghela napas kasarnya ketika mereka berdua melupakan jam belajar bersama.

"Yachi-san! Maaf lama," ucap Hinata yang baru sampai di depan pintu kelas Yachi. Yachi menoleh kesamping sang laki laki berambut orange itu, nihil tidak ada sang setter kebanggaan Karasuno.

"tidak masalah," ucap Yachi, "omong omong, Kageyama kemana?" tanyanya ke Hinata.

Hinata memutar kursi yang berada di depan meja Yachi untuk menghadap kepadanya, "kakaknya menelpon dan menyuruhnya pulang cepat," jawab Hinata. Yachi hanya mengangguk sembari ber-oh ria.

"yasudah kalau gitu, karena minggu depan sudah ujian, bagaimana kita belajar dari soal soal yang lama?"

"ah malasnyaaaa, rasanyaa aku ingin bermain voli saja terus," ucap Hinata sambil menekuk wajahnya, Yachi terkekeh pelan.

"setelah lulus SMA kau bisa bermain voli terus, ya sudah ayo kita mulai!"

Yachi menjelaskan berbagai macan materi kepada Hinata. Sebagai murid yang baik, Hinata mendengarkannya dan memperhatikan apa yang diajarkan kepada Yachi.

Tak terasa 30 menit berlalu, sinar jingga matahari menembus jendela kelas dan menyinari kelas dengan sinarnya itu. Tanpa di sadari Hinata menatap kagum kearah sang manager klubnya yang dimandikan sinar jingga matahari terbenam. Terlihat sangat cantik.

Rambut pirang panjang yang dikuncir terlihat indah di mata Hinata saat ini. Yachi terlihat berbeda saat pertama kali mereka bertemu.

Padahal saat pertama kali bertemu, Yachi seorang gadis pemalu dan juga tingginya tidak jauh dari Hinata. Sekarang Yachi terlihat lebih dewasa walaupun sifat malu dan kikuknya tidak hilang. Itu menjadi daya tarik sendiri bagi Hinata. Dan juga tingginya, sekarang Hinata malah terlihat seperti berada di samping anak SMP, padahal di sampingnya ada Yachi yang seumuran dengannya.

"Hinata, kau pulang naik sepeda?" tanya Yachi membuyarkan lamunan Hinata.

"e-eh?! I-iya! Mau pulang bersama?"

Walau tersamarkan sinar matahari, itu tidak menutup kemungkinan bahwa pipi Yachi merona karena ajakan Hinata, ia mengangguk, "boleh!"

Menurut Hinata, perjalan pulang yang paling menyenangkan adalah ketika pulsng bersama Yachi. Walau nanti akan berpisah di perempatan jalan, tapi ia senang setidaknya sempat berjalan bersama dengan Yachi.

Perihal Hinata menyukai Yachi itu sudah menjadi rahasia umum bagi Tsukishima, Kageyama dan Yamaguchi. Entah Yachi saja yang tidak peka atau Hinata yang pandai menutupi maka Yachi tidak tahu perihal perasaannya.

"eum... Hinata?" panggil Yachi.

"Ya?"

"perihal kau ke Brazil itu... Benar?" tanya Yachi dengan ragu.

Hinata tidak langsung menjawab, ia menatap langit orange dan tersenyum, "benar kok. Aku ingin mencoba hal baru," jawabnya.

"...o-oh begitu ya," jawab Yachi dengan senyuman canggungnya.

"heum? Aku hanya 2 tahun di Brazil, setelah itu kembali lagi ke Jepang," ucap Hinata menjelaskan. Hinata melirik ke sang gadis, tersenyum puas.

"kukira kau selamanya disana," ucap Yachi.

"bagaimana bisa aku selamanya disana, jika Yachi-san saja ada di sini? Hehe," ucap Hinata sambil terkekeh. Yachi tahu maksud ucapan Hinata menggeleng dengan wajah memerahnya.

"m-maksudnya?!"

"otak Yachi-san sepertinya menangkap maksudku," ucap Hinata tersenyum lembut ke Yachi, "aku duluan ya, Hitoka?!" lanjutnya dan langsung menggoes sepedanya menuju arah berbeda.

"H-hitoka?!"

Astaga, Yachi sepertinya akhir kelas 3mu akan sedikit sulit untuk menahan perasaan ini, apalagi perasaan untuk seorang Hinata Shoyou.

Dilain sisi, Hinata yang sedang menggoes sepedanya malah tersenyum puas, tidak menutup kemungkinan wajahnya yang memerah karena berhasil memanggil nama sang gadis. Rambutnya sudah sepadan dengan warna pipinya yang merah.

---

YA MAAP KALAU OOC OKE:(

Dan maaf juga kalo ga ngefeel.

Yang baru PAS terus semangat ya🤗❤✨

sugarhmhm.
301120

imagine | Haikyuu!!Where stories live. Discover now