ciuman

878 8 0
                                    

Siang hari selepas bel sekolah berbunyi murid-murid pulang kerumah masing-masing. Disa melihat awan berjalan menuju halte. Ia menghampiri nya untuk meminta nomor handphone nya. Rupanya alex melihat mereka berdua dan merasa cemburu karena disa terlihat berbincang dengan awan.

Alex berlari kearah awan dan dengan seketika ia melayang kan bogem mentah dari arah belakang ke tengkuk awan hingga ia jatuh tersungkur belum sempat ia bangkit alex sudah melancarkan tendangan nya ke arah perutnya. Lalu menarik kerah seragam awan hingga ia terangkat sejajar dengan posisi alex dan lagi-lagi alex menghujam kan pukulan ke wajah awan. Hingga hidung dan mulut awan mengeluarkan darah.

Disa yang melihat itu berusaha melerai dengan sekuat tenaga hingga akhirnya alex melepaskan awan saat ia sudah tak mampu bergerak dan menahan kesakitan. Murid-murid yang menyaksikan itu tidak ada yang berani melerai karena mereka takut terhadap alex.

"Jangan.....pernah deketin disa lagi kalo lu masih mau sekolah disini.. " Ancam alex. Menghardik awan yang sudah tak berdaya.

"Emang siapa lu... Mulai sekarang gw gak mau berteman sama lu lagi. " Disa mengancam alex.

Alex lalu pergi meninggalkan mereka. Disa memapah awan menuju ruang UKS. Dan membersihkan luka nya. Awan sedari tadi terbaring kini mulai bangkit dan duduk di pinggir balai.

"Masih sakit gak? "_disa cemas.

" Hmm... Udah mendingan. "_awan.

" Kenapa tadi lu, gak ngelawan? Padahal lu bisa kan ngelawan dia kenapa lu diem aja gak ngebales? " _disa heran karena ia tahu bahwa awan sebenarnya mampu melawan alex karena ia melihat awan berkelahi kemarin.

"Gw, gak mau nyari masalah sama siapa pun gw cuma pengen sekolah dengan tenang dah itu aja. "_awan mengelak.

" Lu, punya air minum gak? Gw haus banget nih. " Pinta awan.

" Sebentar gw ambilin minum. " _disa mengambil sebotol air mineral dari tas.

Awan segera meminum air mineral itu. Disa melangkah kakinya untuk mencari plester di kotak p3k. Namun tiba-tiba awan menggenggam tangan nya.

"Disa... Makasih yaa. " Ucap awan tersenyum tipis menahan sakit di bibir nya.

"Ya... Sama-sama. " _disa membalas senyuman awan.

Hari semakin sore akhirnya mereka pulang. Disa mengantarkan awan pulang ke rumah.

"Dis, sekali lagi terimakasih yach. " _awan.

"Ya.. Oh, ya gw lupa minta nomor HP lu? " _disa.

"Buat apaan? " Tanya nya.

"Hmm... Sebenarnya jennie yang minta tapi dia malu katanya kalo minta sama lu? Jadi dia minta tolong sama gw. " _disa.

"Malu? Kenapa emang nya? Kok malu sih?"_awan.

" Sebenarnya gimana ya? Tapi ini rahasia ya, lu jangan bilang-bilang jennie. " Pinta nya.

"Emang ada apaan sih? Gw turun nih kalo gak ngomong. " Ancam awan.

"Ya.. Ya.. Ya.. Entar dulu ya gw ngomong. Sebenarnya jennie suka sama lu tapi dia malu ngomong nya langsung ke lu. " _disa.

"Oh... "_awan.

" Kok oh.. Doang dah? Emang lu gak suka sama jennie? " _disa penasaran.

"Oh, kirain lu yang suka sama gw? " Jawab nya santai.

"Ihh... Kenapa bawa-bawa gw? Udah mana sini nomor nya. "_disa memaksa.

" Habisnya lu, ngebet banget sih minta nomor gw.. "_awan terkekeh. Lalu menyodorkan nomor HPnya kepada disa.

"Lu, suka gak sama jennie? "_disa.

" Suka" _awan.

"Udah gitu doang? " _disa.

"Terus? "_awan.

" Ya... Maksudnya apa yang lu suka dari jennie? "_disa.

" Jennie baik, dia dah ngobatin gw waktu itu di UKS. "_awan.

" Itu Mah, gw juga tadi ngobatin lu di UKS. Maksudnya jennie cantik kah, manis kah, imut kah? "_disa mulai kesal.

" Kalo tadi kan emang gara-gara lu gw di pukulin alex."_awan.

"Ihh... Nyebelin lama-lama nih anak. " _disa memukul-mukul bahu awan.

"Aww... Sakit tau. "_awan memegangi bahunya yang sedang sakit karena perkelahian tadi.

" Maaf.. Maaf..." _disa mengusap bahu awan. Dan mendekat kan wajahnya ke bahu awan untuk melihat lukanya.

Awan menatap wajah disa dari dekat disa yang menyadari sedang diperhatikan segera menatap wajah awan lebih dekat lagi. Dan kini jarak wajah mereka hanya berjarak sejengkal. Awan memiringkan wajahnya ke kanan dan bibir nya mencoba meraih bibir disa. Disa hanya terdiam dan memejamkan mata saat bibir awan menyentuh bibir nya. Awan mengecup bibir disa dengan lembut dan berlangsung cepat. Dan awan segera menjauhkan wajahnya dari wajah disa. Lalu menunduk memandangi kaki nya sendiri.

"Hmm.. Maafin gw dis, " Ucap nya. Lalu ia bergegas turun dari mobil disa.

Disa masih merasakan sentuhan bibir awan walaupun ini bukan yang pertama bagi disa namun ini menjadi pengalaman yang sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya ia di cium cowok yang bukan pacar nya dan belum lama dikenal.

Dosa Disa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang