Dosa Disa (End)

jealous

Malam ini awan seperti biasa sangat malas untuk belajar. Ia memutuskan untuk tidur lebih awal karena mengantuk. Baru saja ia memejamkan mata notifikasi handphone nya berdering. Rupanya ada pesan WA yang masuk ke HP nya.

"Lagi ngapain lu? " Disa.

"Siapa nih? " Awan.

"Disa, lu gak save no gw ya? " Protes nya.

"Sorry lupa. " Awan.

"Masih muda udah pikun 🤦🏻‍♂️" Disa.

"😁" Awan.

"Eh, btw gw ganggu gak? " Disa.

"Gak, emang kenapa? " Awan.

"Ada yang mau gw tanyain? " Disa.

"Apa? 🤔" Awan.

"Gimana hubungan lu sama jennie? " Disa.

"Maksudnya? 🤔" Awan.

"Lu, udah jadian apa belum sih sama jennie? " Disa.

"Gw sama jennie? Gw gak pernah nembak dia dan dia juga gak pernah nembak gw. " Awan.

"Emang lu gak suka ya sama jennie? " Disa.

"Suka.. " Awan.

"Kenapa gak lu tembak? " Disa.

"Gak mau ah, entar ada yang cemburu. " Awan.

"Siapa? " Disa.

"Lu.. " Awan.

"Pede banget lu.. " Disa.

"Emang harus pede ya biar bikin lu cemburu? 🙂" Awan.

"Apaan sih, gak lucu tau. 😠" Disa.

"Lu juga suka kan sama gw? " Awan.

"Ihh,, nyebelin. Dah ah gw mau belajar lagi. " Disa.

"Yaudah gw juga mau.. " Awan.

"Belajar? 🤔" Disa.

"😴😴😴" Awan.

"Dasar tukang molor jam segini udah molor aja. 🤦🏻‍♀️" Disa.

Keesokan harinya di sekolah...

"Dis, pulang nya gw anterin ya.. " Ajak Alex.

"Gak usah gw naek taksi aja. " Jawab nya.

"Jangan gw anterin aja... Mobil lu kan masih di bengkel. " Alex memaksa.

"Gw gak mau... " Disa meninggal kan Alex.

Di bawah pohon...

"Ini buat lu... " Jennie menyodorkan puppy orange.

"Makasih yaa.. " Awan tersenyum.

"Sini duduk, ngadem. " Ajak awan.

"Tumben sendirian biasanya sama disa? " Tanya nya.

"Ya... Disa lagi ngobrol sama Alex tadi makanya gw tinggal. " Ucap jennie.

"Lu, kenapa gak kumpul sama anak-anak yang lain? " Tanya jennie.

"Gw, orang nya gak gaul jadi gw suka minder kalo di ajak kumpul-kumpul. " Jawab nya.

"Jennie, makasih ya lu udah nolongin dan bantuin gw terus.. " Ucap awan. Menatap nya.

"Biasa aja kali... " Jennie tersipu malu.

"Apa nya yang biasa?... " Goda nya.

"Liatin nya biasa aja dong.. " Protes jennie.

"Emang kenapa? Kalo gw liatin terus lu takut jatuh cinta sama gw ya. " Goda nya.

"Apaan sih malu tau... " Jennie memalingkan wajah awan dengan tangan nya.

"Malu.. Emang lu gak punya hidung? " Awan mencolek hidung jennie.

Mereka saling bersenda gurau namun tak menyadari jika diam-diam disa memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Kenapa gw jadi jealous ya ngeliat jennie sama awan berduaan. Kan harus nya gw seneng liat nya.. Ihhh. " Gumam disa dalam hati. Dan menepuk-nepuk kepala nya sendiri.