diskualifikasi

621 7 0
                                        

Hari senin di sela-sela upacara dewan juri mengumumkan pemenang lomba karya tulis.

"Selamat pagi anak-anaku tercinta, hari ini saya akan mengumumkan pemenang lomba karya tulis. Sulit bagi kami dewan juri untuk memutuskan siapa pemenang nya karena memang tahun ini karya kalian bagus-bagus semua, keren-keren semua. Saya rasa kalian memang memiliki bakat yang luar biasa dalam mengekspresikan apa yang ada di dalam benak dan pikiran kalian. " Ucap pak candra selaku guru bahasa Indonesia dan salah satu dewan juri. Murid-murid pun bertepuk tangan.

"Baiklah untuk mempersingkat waktu saya akan segera mengumumkan pemenang lomba karya tulis tahun ini... Jatuh pada karya tulis puisi berjudul. Pagi karya Awan kelas 11 IPS 2." Ucap pak candra. Para siswa siswi memberi standing Aplaus kepada pemenang lomba.

"Wah, ini sejarah yach... Baru kali ini lomba karya tulis di menangkan oleh murid IPS." Gurau pak candra.

"Silahkan yang bernama Awan untuk maju ke depan untuk menerima piala. " Pinta nya.

Awan yang masih dalam keadaan bingung melangkah kaki nya menuju panggung yang di persiapan untuk pemenang.

"Awan silahkan Terima piala ini dan ucapkan sepatah dua patah kata. " Pak candra menyerah kan piala kepada awan.

"Hmm.. Sebelum nya saya berterima kasih karena saya menerima piala ini tapi ada hal penting yang mau saya sampaikan disini. Maaf Sebenarnya itu bukan hasil karya tulis saya karena saya memang tidak suka menulis puisi dan sebagainya. Kertas itu saya temukan tergeletak di jalanan lalu saya berinisiatif memberikan kepada panitia. Dan saya tidak tahu bila ada yang menulis nama dan kelas saya di puisi itu. Jadi maafkan saya pak saya gak berhak menerima piala ini. " Awan berterus terang dan menyerahkan kembali piala kepada pak candra.

"Hmm... Karena tidak kejelasan pada puisi ini maka pemenang nya di Diskualifikasi. " Ucap pak candra.

Bel istirahat telah berbunyi murid-murid keluar kelas untuk pergi ke kantin ada yang duduk di taman ada yang bermain basket. Dan ada yang di dalam kelas karna malas dan ada juga yang tidur. Awan adalah salah satu murid yang tertidur di kelas.

"Woii.. Mana yang namanya awan. " Seru alex n the gank.

Lalu ia menghampiri salah seorang murid yang masih tertidur sendirian. Karna murid yang lain nya menghindar dan pergi keluar kelas.

Brakkk... Suara meja kayu di tabuh dengan keras. Awan terkejut dan langsung menatap alex.

"Lu, yang namanya awan? " Tanya nya. Menarik kerah bahu awan.

"Ya.. Lu siapa? " Awan bertanya balik.

"Gw.. Yang seharusnya bertanya sama lu. Kenapa puisi gw bisa sama lu. " Gertak nya.

"Oh, lu yang punya puisi itu. Asal lu tau itu puisi gw yang nemuin di jalanan terus gw kasih ke ketua OSIS setelah itu gw gak tau lagi. Kalo lu mau tau tanya sama ketua OSIS sana. " Balas awan.

"Lu, anak baru banyak gaya lagi.. " Alex menarik kedua kerah awan hingga berdiri sejajar dengan nya.

"Daripada lu, anak lama mati gaya.. " Ejek awan.

Alex melayang kan bogem mentah ke arah pipi kanan awan hingga ia terpental beberapa langkah kebelakang. Belum sempat ia bangkit anak buah alex sudah kembali menyerang awan.

"Hentikan... " Pekik ibu dewi.

"Alex apa-apaan ini? " Lanjut nya.

"Bubar kalian semua... " Usir ibu dewi.

Mereka pun membubarkan diri keluar kelas.

Dosa Disa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang