"Kak... Awan. " Seru Lintang. Ketika awan baru saja keluar dari mobil. Awan tersenyum dan melambaikan tangan.
"Kak, siang nanti ada acara gak? "
"Hmm... Sebentar gw liat schedule gw dulu. " Awan mengeluarkan buku tulis seolah-olah melihat jadwal.
"Hmm... Gak ada tuh kosong. " Awan menunjukkan buku kosong ke arah Lintang. "Ihh... Kak awan seriusan. " Rengek Lintang.
"Gak ada, emangnya kenapa? " Mereka mengobrol sambil berjalan.
"Nanti siang bisa temenin aku ke toko buku gak? "
"Hmm... Kenapa harus gw? Kan Teman-teman lu banyak? "
"Hmm... Aku nyaman nya sama kakak. "
"Ya, udah entar pulang sekolah gw tunggu di pelataran parkir. Gw masuk kelas dulu yah. " Awan sudah sampai di depan kelas nya.
"Dahhh... " Lintang melambaikan tangan ke arah awan.
"Cewek baru bro? " Tanya kevin yang sedari tadi memperhatikan mereka di depan pintu.
"Kepo lu. " Awan masuk ke kelas.
Ditengah jam pelajaran. Awan izin ke toilet ia melewati tiap lorong kelas ia melewati kelas disa. Tak lama berselang disa izin ke toilet.
Selepas keluar dari toilet mereka bertemu. Suasana lorong toilet yang sepi membuat mereka jadi canggung.
"Hai... " Sapa disa setengah berbisik.
"Hai, disa... " Jawab awan.
"Lu, duluan... " Awan mempersilahkan disa jalan duluan.
"Lu aja duluan... " Disa pun sama.
"Gapapa lu aja.. "
Hingga akhirnya muncul ide nakal dari awan untuk menarik disa masuk ke toilet cewek.
"Heh... Awan lu mau ngapain? " Protes disa saat tangannya di tarik paksa oleh awan masuk ke salah satu bilik toilet cewek. Ia lalu mengunci rapat bilik itu dan menyandarkan tubuh disa di dinding.
Napas mereka saling bersahutan. Saat ada seseorang masuk detak jantung disa berdetak semakin kencang napasnya semakin cepat berhembus. Pikiran nya diselimuti ketakutan.
"Wan... " Disa berbisik tepat di wajah awan. Saat disa akan berbicara lagi awan segera melumat bibir disa. Ia menyesap bibir itu dan tanpa di sadari disa pun menikmati sensasi itu. Disa melingkar kan kedua tangan nya di leher disa.
"Hmm... Wan... " Erang disa saat awan mencumbui leher nya dan menjilati belakang kuping disa. Awan segera melumat kembali bibir disa agar tak bersuara.
Suara sepatu melangkah meninggalkan toilet semakin jauh. Saat awan menyesap dalam-dalam puting disa. Ia membuka beberapa kancing seragam disa dan mengeluarkan payudaranya dari bra hingga tersembul keluar. "Hmm... Uhh.. " Lenguh disa menikmati hisapan bibir awan di putingnya.
Tangan disa mencoba meraih resleting awan dan dengan cepat ia mengeluarkan penis awan yang sudah tegang dari dalam celana. Ia mengelus nya dan perlahan mengocok nya.
Awan melepaskan ciumannya dan membalikan tubuh disa menghadap dinding. Awan membuka ikat pinggang dan menurunkan celananya hingga sebatas lutut. Ia menarik pinggul disa dan menaikan rok disa lalu menurunkan celana dalam disa hingga lutut.
Dengan perlahan awan mengarahkan penis nya. Ke vagina disa yang sudah basah. Ia memompa perlahan. Sambil menikmati setiap inci gesekan kulit kemaluan mereka. "Ughh.. Wan... " Disa mengerang dan menoleh kan wajahnya ke belakang. Awan segera melumat bibir disa dan tangan kanan nya meremas payudara disa. Tangan kiri awan menarik pinggul disa ke arah nya. Lama dalam posisi itu. "Ahh.. Ahhh.. Ah... " Tubuh disa menegang saat cairan putih mengalir keluar dari dalam vagina nya. Ia mengalami orgasmes.
Kini awan duduk di atas closet. Disa duduk di pangkuan awan menghadap ke awan kini kancing seragam disa sudah terbuka semua dan kaitan bra nya juga sudah di buka. Awan masukan penisnya ke vagina nya. Kini disa ada di atas menggerakan pinggulnya naik turun tangan awan memegangi pinggul disa dan mulut nya bergantian melumat bibir dan payudara disa. Lima menit kemudian "ahh.. Ahhh... Ahhh... " Disa mendesah ia orgasmes yang kedua kalinya. Awan segera melumat bibir disa agar tak bersuara. Tangan disa merangkul leher awan membenamkan wajah awan di payudara nya. Ia meremas rambut awan kuat-kuat. Mata nya merem melek menikmati orgasmes nya.
Awan bangkit dan mendudukan disa di closet. Ia mengarahkan penis nya ke mulut disa. Dengan lembut disa mengulum penis awan. Awan memegangi kepala disa ia memaju mundurkan penis nya. Awan semakin mempercepat gerakan nya. Hingga akhirnya. "Argghhh.... Ahhh... Ahhh... " Awan mengerang tubuh nya menegang spermanya membanjiri mulut disa dan sebagian tertelan.
Awan membersihkan mulut disa dengan seragam nya. Ia merapihkan pakaian nya. Sebelum keluar awan melumat bibir disa mereka saling menautkan lidah dan menyesap bibir pasangan mereka. Awan mengintip keluar saat suasana aman mereka keluar. Dan kembali ke kelas masing-masing.
Usai jam pelajaran Lintang menuju pelataran parkir di tengah perjalanan Lintang di hadang oleh Bima teman sekelas nya.
"Lin, kita pulang bareng yuk. " Ajak Bima menyamai langkah Lintang.
"Sorry gw gak bisa gw udah ada janji. Sama kak awan mau ke toko buku. " Tolak nya.
"Ya udah sama gw aja. " Bima sedikit memaksa.
"Gak bisa bim, gw udah janji sama kak awan. " Ujar Lintang. Bima malah menghalangi langkah Lintang menuju mobil awan.
"Lin, jadi gak ayo keburu siang. " Pekik awan berjalan menghampiri Lintang.
"Eh, siapa lu? " Bima menunjuk wajah awan.
"Lu, siapa sorry gw gak ada urusan sama lu, ayo lin... " Awan menarik tangan Lintang.
"Woi... Lepasin cewek gw bangsat. " Pekik Bima melayang kan pukulan ke wajah awan.
"Kakak gapapa? " Tanya Lintang.
"Bener lin, itu cowok lu? " Awan Mengusap-usap bibir nya.
"Bukan kak.. " Jawab Lintang.
"Jangan Coba-coba lu deketin Lintang lagi. Atau gw habisin lu. " Bima mengancam awan dan menarik paksa tangan Lintang ke mobilnya.
"Lepasin... " Awan menarik tangan Bima agar melepaskan Lintang.
"Apa lu? Masih berani lu sama gw? hah? " Bima mendelik kearah awan. Dan hanya di balas oleh senyuman oleh awan.
"Mau lu apa? Hah. " Bima menarik kerah awan. "Bima udah lepasin... " Rengek Lintang.
"Udah... Bim, lepasin. " Alex datang untuk melerai. Bima melepaskan kerah awan.
"Kenapa bro. Lu kenal sama dia? " Bima bertanya kepada Alex.
"Udah-udah sekarang pada bubar deh. " Alex menarik tubuh Bima masuk ke mobilnya. Awan pun menarik tangan Lintang ke mobilnya.
"Woi... Anjing urusan kita belum kelar ya besok kalo ketemu gw habisin lu. " Ancam Bima menunjuk-nunjuk kearah awan. Lagi-lagi hanya di balas senyuman oleh awan.
Disa dan jennie yang sedari tadi menyaksikan hanya bisa terperangah heran saat awan menggandeng tangan Lintang masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan pelataran parkir.
Jangan lupa vote
Dan komentar nya.Di publikasikan
31 Agustus 2020
Pukul 18.30 wib

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Novela JuvenilWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...