Libur semester sudah berakhir para murid sudah tidak sabar untuk bertemu Teman-teman sekelas mereka begitu juga awan yang tidak sabar menunggu jennie di dalam mobil nya sambil di temani alunan lagu dari radio.
Awan sengaja datang lebih awal untuk menunggu jennie di dalam mobil karena ia sengaja ingin tak banyak orang yang tahu. Apalagi setelah kejadian dua minggu yang lalu. Ia masih merasa canggung untuk jadi perhatian siswa lain.
Sebuah mobil sedan mewah memasuki pelataran parkir dan mensejajarkan posisi parkir nya tepat di samping mobil awan. Pemilik mobil baru itu keluar dari balik pintu kemudi. Dan bergegas berlari kecil ke arah pintu penumpang yang tepat di samping pintu kemudi mobil awan. Siswa itu tidak asing bagi awan karena ia sangat mengenalnya. Dia adalah Alex dengan mobil baru nya.
Awan terkejut menatap seorang wanita yang turun dari mobil Alex. Ia dia adalah jennie yang terlihat murung dan menundukkan kepala nya tanpa berani sekali pun menatap kaca mobil yang berjejer di samping mobil Alex karena ia tahu itu adalah mobil awan.
Awan bergegas turun dan memanggil jennie berkali-kali tapi jennie hanya menoleh dan tetap berjalan dalam genggaman tangan Alex yang tak sedikitpun melepaskan nya. Awan berlari dan menyamai langkah jennie.
"Jen, aku mau ngomong sebentar. " Awan menarik lengan jennie hingga ia menoleh kearah nya.
"Sorry wan, aku gak bisa... " Jennie kembali menatap ke depan. "Tunggu jen... " Awan masih tetap menghalangi langkah jennie agar terhenti. Bahkan kali ini ia berdiri tepat di depan jennie dan Alex.
"Eh, lu budeg ya? " Pekik Alex mencoba mengenyahkan tubuh awan dari jalan nya.
"Gw mau ngomong sama jennie bukan sama lu. " Awan mendelik ke arah Alex.
"Lu, gak liat jennie sekarang jadi cewek gw? " Alex menyeringai.
"Lu, ngomong apa tadi? " Awan menarik kerah seragam Alex.
"Nih anak beneran budeg yak? " Alex menunjuk wajah awan. Kalau saja ia tidak ingat tentang sanksi yang akan di Terima jika ia berkelahi lagi mungkin sekarang Alex sudah babak belur di buat nya. Tapi kesempatan ini di manfaat kan oleh Alex agar awan di keluar kan dari sekolah.
"Jennie sekarang udah jadi cewek gw. Nyokap nya langsung yang nyuruh gw buat jagain dia dari lu. Paham lu. " Alex menegaskan kata terakhir nya dan melepas kan cengkraman tangan awan di kerah nya. Ia lalu pergi meninggalkan awan ia melangkah cepat tanpa mengendur kan genggaman tangan nya.
Jennie hanya diam seribu bahasa saat ia melewati tubuh awan dan bahu mereka saling beradu hanya tatapan kosong yang terpancar di mata jennie. Awan pun hanya bisa membalas dengan tatapan tajam ke arah jennie.
Kemaren disa gak bisa gw hubungi lewat HP sekarang jennie dah jadian sama Alex. Mau pecah dah rasanya nih kepala. Berantem udah gak boleh lagi kalo boleh udah gw bikin bonyok tuh muka songong nya Alex.
Disa yang sedari tadi memperhatikan awan mencoba menghindari nya. Ia masih trauma sama kejadian seminggu yang lalu di rumah awan saat keperawanannya di renggut. Disa sengaja langsung pergi sebelum ke beradaan nya di ketahui awan.
"Disa... " Suara awan terdengar jelas di telinga nya. Namun disa semakin cepat melangkah untuk menghindari dan bergegas masuk kelas.
Saat awan hendak masuk kelas disa suara bel sudah berdering. Ia mengurung kan niatnya dan segera berbalik arah menuju kelas nya.
Disa segera menghampiri jennie yang sudah duduk di kursi nya. "Hai... " Sapa disa ke arah jennie yang tertunduk saja dan hanya melirik ke arah disa dan hanya mengulas sedikit senyum. Disa memeluk tubuh sahabat nya itu namun jennie hanya terdiam membuat disa merasa heran dengan sikap jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Teen FictionWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...