Siang ini selepas pulang sekolah awan berencana pergi ke warung bakso langganan nya. Ia menunggu bus di halte disa yang melihat awan menunggu bus lantas berinisiatif untuk menawarkan tumpangan.
"Awan bareng yuk.. " Ajak disa.
"Gak mau ah, gw mau makan bakso dulu. " Tolak nya.
"Gw, mau ikut dong... " Pinta disa.
"Lu, yang traktir ya? " Goda awan.
"Ok, dah ayo naek.. " Ajak disa.
Mereka pun menuju ke warung bakso langganan awan.
"Oh, ya lu masih punya utang cerita sama gw yang waktu itu? " Ungkap disa sambil melahap bakso.
"Yang mana? " Jawab nya.
"Yang waktu itu lu berantem dan kenapa lu pindah sekolah. " Disa mengingat kan.
"Oh, yang itu.. " Jawab awan.
Lantas ia menceritakan kenapa dia pindah sekolah alasannya karena orang tuanya pusing hampir setiap minggu selalu di panggil ke sekolah gara-gara awan berkelahi terus dan yang berkelahi di halte adalah musuh-musuh nya yang masih dendam sama dia. Maka dari itu orang tuanya memindahkan ia ke SMA biar ia tidak berkelahi lagi. Karena kalau ia berkelahi lagi orang tuanya akan menyekolahkan nya ke luar negeri.
"Oh, gitu cerita nya.. " Ucap disa.
"Udah sore pulang yuk.. " Ajak awan.
"Tunggu gw bayar dulu... " Cegah disa.
"Gak usah udah gw bayar anggap aja gw traktir lu buat tumpangan waktu itu. " Jawab awan.
Disa mengantarkan awan pulang..
"Jadi itu alasan lu, kenapa lu gak pernah mau berantem sama alex. " Tanya disa.
"Salah.. " Jawab nya.
"Terus apa alasan lu gak mau berantem sama alex? " Disa penasaran.
"Gw, rela kok di pukulin terus sama alex karena gw yakin kalo gw luka lu pasti ngobatin gw... " Jawab nya.
"Apaan sih? Itu kan kebetulan aja. " Disa tersipu malu.
"Tapi gw suka... " Ucap awan menatap wajah disa.
"Entar jennie marah lu, ngelabain gw. " Disa menyolek hidung awan.
"Tapi lu suka kan gw labain.. " Goda awan.
"Ihh,, awan udah apa jangan ngeliatin gw mulu entar suka lu sama gw.. " Disa mulai berani menggoda awan.
"Emang kalo gw suka sama lu kenapa? " Awan makin tajam menatap mata disa.
"Apaan sih udah ah gak lucu tau... " Disa berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Lu, juga suka kan sama gw? " Awan.
Disa hanya terdiam saat awan bertanya hal itu dan ia hanya terdiam tak bisa menjawab ingin ia mengatakan yang sejujurnya bahwa ia juga suka padanya. Namun ia langsung memikirkan tentang perasaan jennie.
Namun tiba-tiba bibir awan langsung mengecup bibir disa dan melumatnya disa pun membalas ciuman itu ia menggigit bibir bawah awan.
"Gw, gak mau nyakitin perasaan jennie. " Ungkap disa.
"Lu, bakal nyakitin jennie lebih jauh lagi kalo lu gak pernah mau jujur tentang perasaan lu ke gw. " Nasehat awan.
"Tapi gw gak mau nyakitin jennie lebih dari ini.. " Disa menatap sayu awan.
"Jujur gw juga suka sama lu... Tapi gw gak bisa menyakitin jennie." Disa.
"Gw, harap mulai sekarang lu lupain gw anggap aja gak ada apa-apa diantara kita. Biar gw simpan perasaan gw ke lu. " Ucap disa.
"Lu, gak takut dosa? bohongin jennie karena sebenarnya lu juga sayang sama gw. Dan lu biarkan gw jadian sama jennie? " Hardik awan.
"Biar dosa dan rasa ini gw yang tanggung sendiri asal kan sahabat gw bahagia. Walaupun gw harus mencintai lu dalam bayang-bayang jennie. " Ungkap disa.
"Ok, sekarang gini aja kalo lu mau liat jennie bahagia lu juga harus bahagia. Karna gw yakin jennie gak bakal bahagia kalo liat lu gak bahagia. Walaupun lu bilang bahagia kalo liat jennie bahagia tapi suatu saat jennie akan tahu kalo lu juga suka sama gw. Karna mencintai bukan lah dosa. " Awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Fiksi RemajaWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...