Bima masih berdiri menatap tak percaya dengan yang di lakukan nya. Mata awan menyalak ke arah Bima tatapan nya tajam seperti saat ia menghajar Alex dan kawan-kawan nya. Ia berjalan cepat tanpa sedikit pun melepaskan pandangannya sosok lelaki yang baru saja melukai wanita nya. Bima berlari dengan tangan terkepal dan wajah yang garang seperti hewan buas yang akan menerkam mangsanya. Menantang sombong awan yang bahkan belum pernah menyentuhnya dengan pukulan.
Bima menarik kerah awan dan menghantam wajah nya berkali-kali. Hingga darah segar mengucur keluar dari hidung dan bibir awan. Namun awan bergeming ia menyeringai sombong ke arah Bima.
Sebuah tendangan telak mendarat di perut awan. Membuat nya menjauh dari Bima. Lagi-lagi awan menyeringai menantang ke arah Bima empat jari nya Bergerak-gerak memberi isyarat kepada Bima untuk maju menyerang nya kembali.
Bima Tersengal-sengal mengatur nafas nya yang sudah mulai kelelahan. Para murid yang menyaksikan tidak ada yang berani melerai termasuk Alex yang sedari tadi menjadi penonton.
"Cih, Segitu doang kemampuan lu? " Awan meludah ke samping kakinya.
"Bangsat, mati lu... " Bima mendengus kesal dan berlari ke arah awan. Bima melayang kan pukulan namun awan menghindar dan tangan kiri nya menghantam pipi Bima hingga limbung dan hampir terjatuh namun awan langsung menarik kerah Bima dan menghujam perut Bima dengan lututnya. Bima melotot memegangi perut nya awan menarik kerah Bima mensejajarkan dengan nya. Tangan kanan nya berkali-kali menghantam wajah Bima hingga pelipis, hidung dan bibir nya mengeluarkan darah.
Awan melepaskan cengkraman nya. Bima nampak goyah tak mampu tegak berdiri dan awan segera melancarkan spin kick ke wajah Bima sampai tersungkur di tanah dan tak mampu lagi bangkit. Awan menaiki tubuh Bima dan mencengkram kerah nya. Lalu ia menyeret tubuh Bima dan menghantam kan nya ke pintu mobilnya. Awan membuka pintu mobilnya ia melihat Lintang masih menangis kesakitan.
"Udah kak jangan, kasian Bima. " Pekik Lintang memeluk tubuh awan dari belakang. Amarah awan mulai reda.
"Minta maaf lu, sama Lintang... " Awan menarik kerah Bima kembali.
"Ya.. Ya... Lin, maafin gw, gw janji gak bakal ganggu lu lagi. " Ucap Bima Terbata-bata menahan sakit di sekujur tubuhnya.
"Ya... Gw maafin. Udah kak ayo pulang. " Lintang menjawab dari balik tubuh awan.
Awan dan lintang masuk ke mobil dan segera pergi meninggalkan Bima yang masih meringis menahan sakit.
'
'
'
Mobil awan telah sampai di depan rumah Lintang. Awan mengambil kotak p3k di dashboard mobilnya. Ia menuangkan alkohol ke kapas dan membersihkan luka Lintang."Nanti sampai rumah lu kompres yah pakai air hangat. " Awan dengan lembut membersihkan luka nya.
"Makasih kak... Luka kakak aku obati juga yah. " Lintang melakukan hal yang sama. Namun awan mencegah nya. Ia memegang pergelangan tangan lintang.
"Jangan yah... Gw gapapa. Kok. " Tolak nya. Namun lintang memaksa dan akhirnya dengan sedikit memaksa lintang mampu menyentuh luka awan dan membersihkan darah kering yang ada di wajah nya.
Iris mata mereka saling bertemu. Awan menatap tajam sedangkan lintang dengan telaten membersihkan luka di wajah awan.
"Aww... " Pekik awan saat Lintang menekan sudut bibir nya yang biru.
"Maaf kak gak sengaja... " Lintang menurunkan tangan nya. Awan menarik tangan lintang hingga kini wajah mereka saling berhadapan.
Cup
Lintang mengecup sudut bibir awan yang terluka. "Masih sakit gak kak? " Bisik lintang di hadapan wajah awan.
Awan masih bergeming namun sorot mata nya tak melepaskan mata lintang. Awan menarik lebih dekat tangan lintang hingga dahi mereka kini beradu. Awan menyelipkan surai rambut lintang ke atas daun telinga yang terurai ke wajahnya.
Awan membiarkan Lintang untuk memulai duluan ia tahu Lintang sangat mencintai nya. Lintang mengecup bibir awan sekali dan mundur namun tangan awan sudah ada di tengkuk nya untuk menahan pergerakan nya. Awan menarik tengkuk nya ke arah nya. Kini awan melumat bibir lintang dengan liar dan dalam. Ia menyesapnya Dalam-dalam hingga Lintang sulit bernafas kekurangan oxygen dalam paru-paru nya. Wajah nya memerah menahan nafas nya yang terhalang oleh lumatan bibir awan.
Awan menyudahi ciuman itu dan mereka segera menghirup nafas sedalam-dalamnya. Mengisi udara di Paru-paru mereka yang habis.
"Kenapa lu, sampai sejauh ini sama gw? " Awan memegang dagu lintang. Yang masih enggan menatap mata awan.
"Nn... Karena aku sayang. " Suaranya berat terdengar.
"Gw gak pantas dapat itu dari lu. " Awan menghela nafas panjang.
"Kenapa kak? Kakak juga udah sejauh ini ke aku. " Iris mata lintang menatap awan.
"Lu akan selalu dalam bahaya kalo sama gw. Musuh gw banyak dan hidup gw gak bener lu bakalan nyesel kalo sama gw. " Awan mencoba menjauhkan lintang dari hidup nya.
"Dalam hidup kakak pernah gak sih punya perasaan sayang ke aku walaupun cuma sedetik saja. " Lintang menangis air matanya kembali luruh.
"Pernah, bahkan sekarang juga gw sayang sama lu, maka dari itu gw mau lu jauhi gw karena gw gak mau lu tau sisi gelap gw. "
"Apa kak? Kakak suka berkelahi? Kakak banyak musuh? Itu yang kakak anggap sisi gelap? " Lintang menuntut jawaban.
"Bukan itu. Lu terlalu baik buat gw dan gw harap lu jangan terlalu dekat sama gw jika gw sedang terluka. Karena gw bakal lakukan yang lebih jauh ke lu dari sekadar yang kita lakukan tadi. " Awan mengingatkan ciuman yang tadi.
"Aku gak peduli yang jelas aku sayang sama kakak. Aku cinta sama kakak. Terserah kakak mau memahami perasaan aku atau gak yang jelas aku akan buktikan perasaan aku ke kakak. " Lintang keluar membanting pintu mobil dan berlari sambil menyeka air mata nya yang meluruh.
Awan meninggalkan rumah lintang dengan perasaan bersalah tapi jujur dalam hati nya ia pun mulai menyayangi lintang walaupun ia tahu hanya disa lah yang mampu mengobati luka nya. Walaupun lintang mencoba untuk menawarkan obat tapi awan belum mau menggunakan obat itu karena baginya lintang terlalu baik untuk menjadi obat nya. Dan cukup disa saja yang di sentuh nya ia tak mau menyentuh yang lain nya.
Jangan lupa vote
Dan komentar nya.Dipublikasikan
04 September 2020
Pukul 18.20 wib
![](https://img.wattpad.com/cover/231569456-288-k677637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Novela JuvenilWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...