Liburan yang membosankan setidaknya itu yang terlintas di benakmu jennie. Tapi tidak bagi disa dan awan yang menghabiskan liburan mereka di puncak mereka menginap di vila milik awan.
Awan sedang asyik menikmati sejuknya udara malam di puncak karena baru saja sampai tadi pukul delapan malam. Ketika awan sedang berjalan menyusuri tiap sudut vila tempat bermain nya dulu waktu kecil disa berjalan di samping nya.
Drrtt... Drrtt... Drrtt...
Suara dering ponsel disa.
"Halo jen? " Sapa disa.
"Dis, besok temenin gw yuk. " Suara jennie di seberang sana.
"Yah, sorry jen gak bisa gw lagi di luar kota. "
"Hah, kok gak Ajak-ajak sih? "
"Hehehe... Sorry dadakan jen. "
"Ya udah deh gw ajak awan aja. "
Jennie memutus sambungan telepon nya.
"Siapa dis? " Tanya awan.
"Jennie ngajak jalan besok. "
"Terus lu jawab apa? "
"Gw bilang aja gw lagi keluar kota. Oh ya dia katanya mau telpon lu tuh. " Disa menaikan satu alisnya.
Awan segera mematikan ponselnya. Agar tidak bisa di hubungi. Jennie berkali-kali menghubungi awan namun tidak bisa hanya suara operator saja yang menjawab nya.
"Ihh... Pada gak bisa di hubungi sih pada kemana sih. Nyebelin. " Jennie melemparkan ponselnya di kasur.
T
T
T
"Lu sering kesini? " Tanya disa yang kini sudah di depan perapian di ruang tengah."Ya sering sih biasanya kalau pertengahan bulan gini biasanya Udara kalau malam dingin banget. " Awan mulai memasukan satu persatu kayu bakar ke dalam tungku.
Wajah disa terlihat cantik manakala tersorot cahaya nyala api yang membara. Awan sedang sibuk di meja bar mengaduk dua cangkir kopi Mocca buat menghangat kan tubuh.
"Nih... " Awan memberikan secangkir kopi panas kepada disa yang sedang memeluk kedua lutut nya.
"Makasih yah. " Seulas senyum terpancar di bibir disa.
"Makasih nya entar malam aja. " Bisik awan nakal.
"Ihh... Gak mau ah, malu tau ada penjaga vila lu. "
"Gapapa tadi gw udah bilang malam ini dia gw suruh pulang. Terus juga udah gw kasih duit buat jajan anaknya. " Awan duduk di samping disa.
Setelah menyeruput kopi nya awan langsung mendekap tubuh disa yang sedang kedinginan. Disa menyandarkan kepala nya di bahu awan. Disa memegang erat cangkir kopi dengan kedua tangannya untuk menghangatkan telapak tangannya yang dingin.
"Coba aja kita bisa kayak gini dengan bebas. Sudah pasti abang akan merasa jadi lelaki yang paling bahagia di dunia. " Kelakar awan.
"Masa bang? Maka nya abang sekolah nya yang bener jadi adek bisa jadi pacar abang. " Celetuk disa.
"Hahaha... Cium dulu sini. " Awan langsung melumat bibir disa lalu mengusap pipinya dengan lembut.
"Bobo yuk udah malam. " Rayu awan.
"Gak mau ah entar adek di Apa-apain lagi. " Disa meringsut mundur.
"Uhh... Berat banget nih makannya apa sih? " Awan langsung menggendong tubuh disa membawanya ke kamar.
Disa membiarkan awan menciumnya namun kali ini ciuman lebih lembut tidak seperti biasanya yang liar dan dalam.
Awan membuka hoodienya dan kembali menyesap bibir disa dengan penuh kelembutan. Disa membuka jaket denim yang di gunakan nya. Mereka kembali berpagutan dengan intens.
Perlahan mereka saling melucuti pakaian nya masing-masing. Saat mereka sudah benar-benar bugil. Awan merebahkan tubuh disa di atas kasur ia kembali menyesap bibir disa dengan lembut dan menjalar ke leher sesekali ia menggigit kecil lehernya. Lalu sampai lah dia pada gundukan milik disa dengan lembut ia menyesap nya dan menjilati nya. "Hummpp...". Erang disa. Tangan nya menelusup ke bawah dan mengusap lembut vagina disa.
Kini disa yang menciumi awan dengan liar ia sudah tidak tahan di permainkan seperti itu. Awan hanya tersenyum melihat disa. Ia menghempaskan tubuh awan berbaring di kasur. Disa mencumbui tubuh awan dari bibir menjalar ke leher dan dada awan pun ia jilati hingga sampai pada penis awan. Disa langsung mengulum nya dengan liar. " Hmmp... "Lenguh awan.
Beberapa menit kemudian disa langsung menaiki tubuh awan dan ia memasukan penis awan ke vaginanya dengan gaya women on top ia terus memompa penis awan di dalam vaginanya. Awan berkali-kali menyesap payudara disa yang menggantung dan meremas nya dengan lembut bibir mereka pun saling berpagutan. " Uugghhh... Hmmmp... Ahhh.. "Tubuh disa mengejang dan ambruk di atas tubuh awan.
Setelah orgasme disa merebahkan tubuh nya di samping awan kini vaginanya kembali di jejali penis awan yang masih tegang. Dengan sekali hentakan penis itu sudah masuk kedalam vaginanya. Awan memompa vagina disa dengan lembut dan beberapa saat kemudian gerakan itu semakin cepat bibir awan menyesap lembut payudara disa. Matanya terpejam dan kepala nya menengadah ke atas saat cairan spermanya muncrat di dalam vagina disa bersamaan dengan orgasme disa yang kedua kalinya. "Ahhh... Awan... Gw keluar lagi. " Desah disa.
"Arrghhh... Gw juga dis... " Awan menghujam kan penisnya Dalam-dalam. Awan langsung mencium bibir disa dengan lembut napas mereka Tersengal-sengal saling bersahutan.
Ciuman di kening disa mengakhiri kemesraan mereka malam ini dan terlelap disa dalam pelukan awan. Disa memicingkan mata nya saat sinar matahari menusuk dengan cahaya silau nya. Awan sudah tidak ada di sampingnya.
Byurrr...
Terdengar suara dari kolam renang di belakang vila. Disa bangkit dan segera mengenakan pakaian nya. Ia berjalan ke belakang vila dan benar saja awan sudah ada disana sedang berenang.
"Disa... Sini turun. Seger tau. " Awan tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Gak mau ah dingin. " Disa duduk di bangku dan malah meminum susu hangat milik awan dan menggigit sepotong roti tawar dengan selain coklat yang ada di meja bundar.
"Seger tau... Coba aja deh lu duduk di pinggir aja dan kaki lu celupin ke air. " Awan kini duduk di pinggiran kolam.
Disa menghampiri dan mengikuti perintah awan. Ia memasukan kaki nya di kolam renang segar terasa.
"Makasih ya buat semalam. " Tiba-tiba awan membahas kejadian semalam.
"Hn... " Disa hanya mengangguk pelan.
"Suka sama yang semalam? "
"Suka... Semalam romantis banget sih ada apa? " Tanya disa.
"Gapapa gw cuma pengen meresapi kemesraan kita berdua. Gw pengin lu tau kalau yang gw lakuin itu bukan karena napsu belaka tapi juga karena ada perasaan sayang gw yang mendalam terhadap lu. " Awan menyelipkan surai rambut disa ke belakang telinga.
"Makasih... " Disa mencium pipi awan.
"Sekarang mandi yah... " Awan memegangi tubuh disa.
"Gak mau awan dingin jangan reseh lu. " Pekik disa mencoba berontak. Namun awan sudah terlebih dahulu menariknya masuk ke dalam kolam renang.
Awan tertawa senang sedangkan disa cemberut karena ia kedinginan. Lalu ia memukul-mukul air agar memercik ke wajah awan. Mereka saling memeluk dan bercumbu di dalam kolam renang.
Jangan lupa vote
Dan komentar nya.Dipublikasikan
23 September 2020
Pukul 17.30 wib.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Genç KurguWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...