Lintang

206 7 0
                                        

Awan kembali ke sekolah pagi ini dengan mobil nya. Karena mood nya yang sering berubah-ubah membuat hidupnya bebas. Ia melangkah melewati kelas demi kelas untuk mencapai kelas nya.

"Lu, gapapa bro? " Kevin langsung menyambut nya di ambang pintu matanya memperhatikan wajah dan sekujur tubuh awan.

"Emang ada apaan sih? " Awan merasa risih di perhatikan seperti itu.

"Kemarin ada yang liat lu sama kai pergi naek mobil. " Terang nya.

"Oh, gak ada apa-apa kok. " Jawabnya.

"Udah awas ah gw mau masuk bentar lagi bel... " Lanjut nya langsung ngeloyor masuk ke dalam kelas.

Awan berjalan melangkah ke arah taman untuk beristirahat di bawah pohon. Ia bertemu disa yang hendak ke kantin mereka berpapasan tidak ada sepatah kata pun yang keluar awan memajang wajah dingin nya seolah tak pernah kenal dengan disa walaupun hatinya sangat merindukan nya sama seperti disa.

Awan menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya yang sedang terlelap.

"Wan... Awan. " Disa menggoyang kan tubuh awan hingga terbangun. Ia mengucek mata dan memicing kan mata nya. Ia melihat disa berjongkok di hadapan nya.

"Ngapain lu kesini? " Tanya nya ketus.

"Hmm... Gw mau ngucapin Terima kasih karena lu udah nolongin jennie. " Jawab nya. "Ooohh... Udah itu aja? " Awan memasang wajah dingin. "Kalo udah gw mau tidur lagi. " Lanjut nya kembali memejamkan mata nya seakan tak peduli dengan lidah disa yang kelu untuk berbicara lebih banyak lagi kepada nya.

"Ihh... Nyebelin nyesel gw kesini. " Disa Menghentak-hentak kan kaki nya dan pergi berlalu dengan wajah cemberut.

Suasana di ruang OSIS begitu bising karena sedang di adakan voting untuk pemilihan ketua OSIS yang baru. Disa begitu sibuk karena jennie tidak masuk sekolah. Setelah kejadian kemarin.

"Oke... Teman-teman minta perhatian nya dong. Kita akan segera menghitung suara yang sudah masuk dari setiap perwakilan Kelas untuk memilih ketua dan wakil serta susunan keanggotaan. " Seru disa.

Akhirnya pemungutan suara pun dimulai Lintang dari kelas 10 IPA 1 bersaing dengan tiga orang lain nya. Jessica dari 10 IPA 2 dan hanya dion pria satu-satu nya dari kelas 10 IPS 1. Jessica dan Lintang bersaing ketat sedangkan dion sudah tertinggal jauh namun akhirnya jessica kalah tiga suara dari Lintang.

"Oke untuk hasilnya sudah diketahui yang jadi Ketua OSIS periode berikutnya adalah Lintang dan wakilnya jessica. Sementara dion jadi sekretaris dan kita harap dengan masa jabatan yang baru akan menghasilkan ide-ide baru. Dan untuk pelantikan nya akan di lakukan minggu depan dan untuk ketua OSIS yang baru harap menyiapkan susunan anggotanya tiga hari lagi. Terima kasih. " Disa memimpin bertepuk tangan untuk ketiga kandidat.

"Huff... Kelar juga. Balik kelas yuk kar. " Disa mengajak karina sekretaris nya.

***


Awan melangkah kan kaki menuju pelataran parkir ia melihat mobil disa masih ada disana. Ia hanya melihat sekilas dan kembali menuju mobilnya. Memiliki perasaan yang sama dan masih memiliki perasaan cinta tetapi ego mereka menjadi dinding penghalang.

Awan sudah pergi melaju dengan mobilnya disa yang baru sampai pelataran terus menatap kepergian mobil awan yang sudah menghilang keluar gerbang. Disa menyeka air matanya.

Keesokan harinya jennie sudah masuk sekolah kembali. Disa menjemput jennie. Pelataran parkir sudah lumayan ramai disa memarkirkan mobil nya di bawah pohon yang lumayan rindang tak lama kemudian mobil sedan berwarna putih parkir tepat di seberang mobil disa.

Dosa Disa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang