Drrtt.. Drrtt..
"Halo dis? " Awan terbaring di kamar nya.
"Lu, berantem lagi? "
"Hn... Tau dari mana lu? "
"Jennie bilang tadi, gara-gara Lintang? "
"Hn... "
"Apaan sih awan hn, hn mulu. "
"Sakit tau... Butuh obat nih. "
"Obat merah? "
"Obat rindu. "
"Memang gak di kasih sama lintang? "
"Hn... "
"Hn, lagi nyebelin. "
"Jangan di tutup dulu gw butuh obat dari lu. Sekarang juga dateng ke rumah gw. "
"Ogah, kan udah dikasih obat sama lintang. "
"Gw gak mau rusak Lintang cukup gw aja yang rusak. "
"Gw juga udah rusak sama lu. " Disa meneteskan air mata nya.
"Maafin gw dis, Terima kasih selalu ada buat gw saat gw luka. Lu gak usah kesini. Gw mau istirahat aja. " Awan menutup telepon ia merasa berdosa kepada disa.
Pukul 20.00 wib
Drrtt... Drrtt...
"Halo dis? "
"Gw di depan dari tadi gw pencet bel gak ada yang bukain pintu. "
"Lu mau ngapain ke sini? "
"Katanya minta di obati? Ya udah gw balik lagi. "
"Jangan, tunggu dulu. "
Awan keluar kamar menuju pintu depan.
"Masuk dis... " Awan membuang nafas berat.
"Ya... Ampun awan muka lu kenapa bonyok gitu? " Disa memegang dagu awan.
Disa duduk dan menyandarkan tubuh nya di sofa bed malam ini disa menggunakan T-shirt berwarna putih dan celana jeans biru langit. Bibir nya di poles lip bam wajahnya hanya di olesi foundation.
Awan mengambil kotak p3k dan menaruhnya di meja depan disa.
"Duduk sini... " Disa menepuk space kosong di sofa samping nya. Awan datang membawa dua minuman kaleng.
Dengan telaten disa mengompres luka awan dan mengolesi dengan obat merah.
"Gimana hubungan lu sama lintang? " Disa menekan luka pada sudut bibir awan. "Awww... Sakit dis. " Awan meringis kesakitan.
"Hubungan apa sih? " Awan memasang wajah dingin nya.
"Jangan lu kira gw gak tau... " Disa menekan kembali hidung awan.
"Aww.... Sakit dis, bisa Pelan-pelan gak sih? " Awan menggerutu dan menarik tangan disa dari hidungnya.
"Sakitan mana di pencet hidungnya yang lagi luka sama liat cowok yang di sayangi jalan sama cewek lain. Hah? " Disa menekankan Kata-kata nya.
"Katanya udah putus, katanya udah gak kenal lagi. Katanya_ " Disa langsung menyumbat mulut awan dengan bibir nya. Ia menekan tengkuk awan agar tak bergerak dan melepaskannya.
"Biar gak ngomong terus... " Disa memutar malas bola mata nya.
"Malam ini lu tidur disini yah. " Rayu awan. "Hah? " Disa melotot.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Disa (End)
Teen FictionWarning banyak adegan 🔞 Disa gadis impian para pria hidupnya Tenang-tenang saja sebelum bertemu dengan murid pindahan yang mulai mengubah dirinya untuk mengikuti nya.selalu memberi kejutan dalam setiap langkah nya selalu ada perhatian buat nya dan...