Siska dan Awan

265 4 0
                                        

Keesokan harinya disa dan jennie tidak saling menyapa jennie duduk bersama Alex. Sepertinya Alex mulai curiga dengan gerak-gerik mereka berdua.

"Kenapa lu duduk disini? " Tanya Alex.

"Gapapa, emang kenapa? " Ketus jennie.

"Heh, gapapa... " Jawab Alex.

Kantin sangat ramai disa melangkahkan kakinya berjalan mencari tempat kosong akhirnya ia melihat siska duduk sendirian.

"Hai, kak gak bareng kak jennie. " Sapa Siska saat melihat disa duduk di hadapan nya.

"Hmm... Gak, oh ya gimana Betah disini? " Tanya disa mengalihkan pembicaraan.

"Hn... Lumayan betah kak. " Jawab Siska sambil memakan somay.

"Lumayan gimana? Apa ada yang ganggu lu selama sekolah disini. " Disa menyesap es teh manisnya.

"Oh ya kak kenal sama siswa yang suka tidur dibawah pohon gak? " Siska menyesap es jeruk nya.

"Awan? " Disa menaikan satu alisnya.

"Oh namanya awan. "

"Emang kenapa sama dia? " Disa kembali menaikan alisnya.

Siska menceritakan kejadian kemarin. Saat awan berkelahi dengan Rendi. Dan saat awan memberikan coklat kepada dirinya sebagai permintaan maaf.

🐻


"Awan gw mau ngomong tunggu dulu. " Cegah disa menarik tangan awan.

"Mau ngomong apalagi sih? " Ketus awan menghempaskan tangan disa.

"Kenapa lu berantem lagi? Hah. " Disa meminta penjelasan.

"Bukan urusan lu. Dan gak ada urusan nya sama lu. " Sungut awan.

"Ada gw pacar lu. " Pekik disa.

"Gw minta putus sama lu. Maafin gw selama ini. " Awan berjalan menjauh dari disa.

"Awan... " Seru disa.

"Satu lagi jangan pernah ganggu gw lagi. " Cercah awan. Menghentikan langkah nya dan menoleh ke arah disa.

"Hiks... " Hanya menangis yang disa bisa. Menatap kepergian awan tanpa menoleh lagi dada nya sesak napasnya panas detak jantung nya tidak beraturan. Air matanya semakin deras keluar.

Awan merasakan hal sama tapi ia masih mampu menahan diri. Ia tak bisa lagi bertahan dengan disa karena hanya akan menyakiti disa lebih dalam lagi.

🐻


Rintik mendung mulai menghiasi langit siang Siska berdiri di halte menunggu bus. Alex menghampiri nya mencoba menawarkan tumpangan.

"Ayo bareng udah mau hujan nih. " Teriak Alex dari dalam mobil.

"Gak usah kak. Sebentar lagi juga bus nya lewat. " Tolak nya.

"Ayolah, kenapa sih lu gak pernah mau gw ajak pulang bareng. " Sungut Alex.

"Maaf kak, tapi beneran aku gak mau ngerepotin kakak. " Siska mencoba meyakinkan Alex. Lalu membuang muka ke arah jalanan kembali.

"Hmm... Oke gw gak mau paksa lu lagi. " Alex segera meninggalkan Siska.

🐼


Sepuluh menit berlalu namun bus yang lewat selalu penuh. Dan hujan sudah mulai turun namun belum begitu deras Siska menunggu sendirian di halte karena memang bus tujuan rumahnya selalu penuh karena ini adalah jam pulang sekolah.

Dosa Disa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang