Dosa Disa (End)

Arini

Tahun pelajaran baru di mulai murid-murid sedang sibuk mencari kelas mereka masing-masing mereka sibuk mengerubungi mading untuk melihat pembagian kelas. Awan yang malas antri hanya Duduk-duduk malas di sudut mading lalu ia beranjak pergi.

"Bro... Mau kemana lu? " Seru indra.

"Nyari kelas. " Jawab nya malas.

"Emang lu tau dapat kelas mana? " Kevin menimpali.

"Emang lu gak tau kalau di depan masing-masing kelas ada pemberitahuan siapa aja yang masuk kelas itu? Ngapain lu pada Desak-desakan di mading kecuali lu mau nyari kesempatan buat Pegang-pegang badan anak cewek. " Celetuk awan yang langsung pergi ngeloyor begitu saja.

Kevin dan indra saling melempar pandangan tak percayakan dengan apa yang di katakan temannya itu.

Untuk pembagian kelas 12 tahun ini sama dengan tahun sebelumnya namun khusus tahun ini kelas unggulan tetap jumlah siswa nya dan tidak ada yang pindah kelas.

Disa dan jennie masuk kelas unggulan mereka masih satu kelas dengan Alex. Sedangkan awan terpisah kelas dengan kevin dan Indra. Awan menempati kelas yang paling terakhir melihat dari nilai yang di dapat saat ulangan kenaikan. Awan mendapatkan nilai Pas-pasan.

Sheryl dapat kelas 12 IPS 1 karena ia mendapat nilai tertinggi di kelas nya. Awan duduk di sudut kelas. Seperti biasa dia selalu tidur disaat jam kosong.

Brakk...

"Woi, bangun jangan duduk disini. Pindah lu. " Pekik seorang murid yang mempunyai tubuh yang cukup besar.

"Hoam... Apa sih ganggu aja. " Sahut awan yang masih malas melek karena masih ngantuk.

"Lu, jangan duduk di sini ini tempat gw. " Murid itu menarik kerah seragam awan.

"Heh, lu duduk di samping sini aja. " Awan menepuk bangku kosong di samping nya.

"Gw sama cewek gw yang mau duduk di situ. Pindah sana lu. " Murid itu menghempas kan tubuh awan ke lantai.

"Aduhhh.... Sakit. " Awan mengusap bokongnya yang terasa sakit.

Awan bangkit dari lantai dan langsung mencengkram kerah seragam nya. Tangannya terkepal erat.

"Woi, duduk ada guru datang. " Seru murid lelaki yang baru masuk dari luar.

Awan mengurungkan niat nya dan segera mengambil tas nya. Lalu pergi mencari bangku kosong namun tidak menemui hanya meja saja yang ada tanpa bangku.

"Selamat pagi Anak-anak. Sebelum nya perkenalkan nama bapak ikhsan bapak guru bahasa Indonesia dan bapak yang akan menjadi Wali kelas kalian. " Pak Ikhsan memperkenalkan diri.

"Baiklah agar kita bisa saling kenal dan bisa belajar dengan tenang bapak akan mengabsen satu persatu dan yang bapak panggil harap mengangkat tangannya. " Ujar nya lagi.

Satu persatu murid diabsen nama awan ada di barisan kelima. "Awan.. Eh_" Pak ikhsan melotot.

"Kamu kenapa berdiri di belakang bukannya duduk. " Pak ikhsan menunjuk ke arah awan.

"Heh, anu pak_"

"Pagi pak. " Sapa seorang murid perempuan yang baru saja masuk kelas.

"Oh ya selamat pagi. " Jawab nya.

"Kamu murid yang baru pindah itu yah? " Tanya pak ikhsan.

"Ya pak... " Angguknya.

"Ya udah kamu perkenalkan diri kamu ke teman-teman kamu Silahkan. " Pak ikhsan mempersilahkan.