Jaehyun sejak tadi gusar. Begitupun dengan Sunghee. Keduanya sudah mendapatkan cerita dari Junho tentang keadaan Hina saat ini bahkan Jaemin yang terluka. Walaupun Junho juga menjelaskan bahwa Jaemin istirahat di rumah bersama Chilhyun tetap saja Jaehyun dan Sunghee khawatir.
Belum lagi melihat Jeno yang saat ini hanya duduk di sofa ruang rawat Jaehyun dengan raut kelelahan dan pucat. Jeno sejak tadi diam karena ia memang tidak mendengar apapun. Kepalanya pusing tapi ia tidak mengeluh karena dirasa ia masih bisa menahan.
Junho masih di ruang rawat Jaehyun hanya untuk menemani Jeno. Sejak tadi juga ia sibuk dengan ponselnya karena kasus hilangnya Hina yang dilaporkan oleh Jeno tempo hari dan ia yang menangani kasus itu. Apalagi mengingat kondisi Jeno saat ini yang tidak memungkinkan untuk diajak berkomunikasi.
Ayah keluar sebentar, tunggu disini setelah itu kita pulang. Kau perlu istirahat.
Jeno membaca pesan ayahnya melalui ponsel. Ia hanya menghela nafas lalu mengangguk. Junho keluar dari ruangan dengan terburu-buru membuat Jeno merasa curiga. Jeno hendak mengikuti Junho namun pintu ruang rawat Jaehyun terbuka menampakkan Irene dan Lami yang datang bersamaan.
"Jeno, kau baik-baik saja?" tanya Irene lebih dulu.
Lami yang memahami situasi ini, ia lantas mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu.
Kau tak apa?
Jeno yang langkahnya merasa tertahan lantas membaca pesan Lami dari ponsel yang disodorkan. Jeno mengangguk, tapi tak membuat Lami maupun Irene percaya.
kau mau kemana? - tanya Sunghee.
"mencari ayah" jawab Jeno.
ayahmu keluar sebentar
"aku akan menyusulnya, permisi"
Lami menatap Jeno yang pergi begitu saja. Padahal ia dan Irene kemari adalah ingin menemuinya juga Jaehyun. Sebelum ke ruang rawat Jaehyun, Lami dan Irene juga sudah ke ruang rawat Hina. Namun keduanya tak dapat izin masuk dari ibu Hina.
Irene dan Lami juga mencari Jaemin karena di tempat parkir mereka bertemu Haechan yang sudah akan pergi menemui Dongsook. Dari situ Haechan mengatakan bahwa Jaemin lebih dulu pulang bersama Chilhyun.
"aku akan menyusul Jeno" ucap Lami kemudian pergi.
Entah bagaimana caranya, langkah Lami membawanya ke tempat parkir. Dan benar saja Lami melihat Jeno hanya berdiri dari kejauhan. Lami mendekat, ia sudah di belakang Jeno tanpa disadari oleh Jeno. Mata Lami tertuju pada pemandangan dua orang yang sejak tadi di tatap oleh Jeno.
Itu adalah Junho bersama wanita yang sempat ia temui di restoran malam itu. Wanita yang membuat amarah Jeno muncul dan sampai saat ini Lami tak tau apapun tentang masalah itu. Bisa Lami lihat tangan Jeno terkepal kuat saat Junho mengusap bahu wanita itu.
"aku khawatir" kata wanita itu pelan namun masih terdengar oleh Lami karena tempat parkir yang sepi dan suara menggema.
"Dia memang terlihat tidak baik-baik saja. Tapi tidak bisa jika kau menemuinya saat ini"
"anakmu sangat membenciku"
"dia akan berubah. Aku sudah siap mengatakan rencana kita ke depan. Aku yakin dia akan baik-baik saja"
Lami tak begitu paham tapi setidaknya ia tau bahwa wanita itu mengkhawatirkan anak Junho. Siapa lagi kalau bukan Jeno. Lami yakin wanita itu adalah seseorang yang baik. Tapi ia tidak memahami kenapa Jeno benci.
"Jeno" lirih Lami sembari menepuk pelan bahu Jeno.
Jeno menoleh dengan sedikit terkejut. Lami semakin khawatir melihat air mata sudah menggenang di pelupuk mata Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time (YOU AND I) | Book II ⚠️ON HOLD⚠️
FanfictionTidak ada yang bisa menebak takdir kehidupan. Semua ingin menjalani tanpa beban dan penuh keberkahan. Tapi apakah Tuhan memberikan secara cuma-cuma? Before and After of CRASH