Jaehyun sudah menunggu kurang lebih dua puluh menit di luar gedung yang pintu utamanya terbuat dari baja. Berkali-kali ia menghela nafas berat untuk menghalau rasa gugupnya. Sudah lama ia tidak mengunjungi tempat yang menjadi rumah sementara untuk Bae Irene. Rasanya akan canggung untuk menjemput Irene setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
"terima kasih"
Jaehyun memusatkan perhatiannya pada perempuan cantik yang baru saja keluar dari gedung itu tengah memberi salam pada dua petugas yang mengantarnya keluar.
Jaehyun langsung keluar dari mobil tanpa sedikit pun mengalihkan perhatiannya. Merasa ditatap, Irene membeku.
Sungguh Irene tidak menyangka Jaehyun ada disini, membawa sebuket bunga mawar merah. Ingin rasanya Irene lari menghindari lelaki yang sudah ia anggap layaknya saudara. Bahkan Irene bersyukur saat Jaehyun lama tak mengunjunginya. Karena bagi Irene berhubungan dengan keluarga Jung hanya membuatnya mati dalam rasa bersalah. Irene tidak sanggup mengingat besar dosa yang ia lakukan terhadap keluarga Jung yang selalu baik padanya.
Irene memilih menunduk lalu berjalan, bukan ke arah Jaehyun. Melihat itu, Jaehyun segera berlari menghampiri Irene.
"noona!" seru Jaehyun yang tidak diindahkan oleh Irene.
Jaehyun kehabisan akal hingga akhirnya ia menahan Irene dengan menarik tangan perempuan itu cukup keras. Irene sontak menghentikan langkahnya dan langsung berbalik menghadap Jaehyun dengan mata berkaca-kaca.
"noona, kau marah padaku? kau kecewa padaku?" tanya Jaehyun karena Irene yang nampak menahan tangis. "noona aku minta maaf karena lama tidak mengunjungimu, aku-"
"bagaimana bisa, Jaehyun?" sergah Irene membuat Jaehyun semakin tak mengerti.
"noona, aku minta maaf"
"bagaimana bisa kau justru minta maaf padaku? aku yang berdosa terhadapmu dan keluargamu! Berhenti bersikap baik padaku karena rasanya aku ingin mati saja karena sikap baikmu itu!"
"dan aku tak akan biarkan kau mati!"
Air mata Irene meluruh begitu saja. Tangisnya pecah, isakan Irene bahkan terdengar cukup keras. Tak tahan melihat isakan Irene, Jaehyun membawa perempuan itu dalam pelukannya.
"kau tidak akan bisa melupakan kesalahanmu, tapi kami bisa memaafkanmu. Mungkin juga Taeyong hyung" lirih Jaehyun.
"Jaehyun..."
"sssttt... kami semua menyayangi noona. Ini bukan yang kau inginkan. Kau juga berusaha melindungi Jaemin. Terima kasih"
Jaehyun melepaskan pelukannya pada Irene lalu memberikan buket mawar merah yang tadi ia bawa. Irene menerima itu sembari menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time (YOU AND I) | Book II ⚠️ON HOLD⚠️
Fiksi PenggemarTidak ada yang bisa menebak takdir kehidupan. Semua ingin menjalani tanpa beban dan penuh keberkahan. Tapi apakah Tuhan memberikan secara cuma-cuma? Before and After of CRASH