Five

2.8K 246 8
                                    

Jeno sesekali tertawa saat melihat acara televisi, Running man. Ia duduk bersila di sofa sambil memakan nori kering kesukaannya.

hap

lembaran nori yang hampir masuk ke mulut Jeno beralih ke tangan Jaemin. Jeno mengendus akan kedatangan Jaemin yang merebut kudapannya.

"tidak kuliah?" tanya Jeno.

"tidak. Aku sudah mengumpulkan tugas kemarin, jadi hari ini tidak perlu datang ke kampus" jelas Jaemin.

Jaemin lantas merogoh kantung celananya saat merasakan ponselnya bergetar. Sebuah panggilan video dari seseorang.

Hina-chan is calling

"eoh, Hina?" Jaemin begitu semangat menerima telfon dari Hina.

"hai" Hina tersenyum. "eoh, Jeno anyeong!" sapa Hina melihat Jeno di samping Jaemin.

"anyeong Hina-chan" balas Jeno sambil melambai pada Hina yang juga melambai dan tersenyum padanya.

Jaemin juga ikut tersenyum. Dia selalu bersemangat jika mendapat telfon atau videocall dari Hina karena memang Jaemin sangat merindukan gadis jepang itu.

"Hina, kau sedang dimana?" tanya Jaemin karena melihat Hina seperti sedang di toilet tempat umum.

"bandara"

"bandara? sedang apa?"

"aku baru saja landing. Aku di icheon sekarang. Bisa menjemputku? aku ingin memberi kejutan ayah dan ibu"

"ya! Gong Hina!"

Hina nampak terkekeh melihat respon Jaemin. Hina memang sengaja tidak mengabari siapapun tentang kepulangannya ke korea. Entah orangtuanya atau si kekasih, Jaemin.

"yang ada kau juga memberiku kejutan. Dasar gadis nakal"

"ya sudah, aku sudah sampai di bandara. Mau menjemputku tidak?"

"baiklah baiklah. Tunggu disana aku akan segera berangkat"

"hm, hati-hati. Aku mencintaimu, Jung Jaemin"

"begitupun aku yang lebih dari perasaanmu"

Jeno bergidik ngeri melihat interaksi Jaemin dan Hina.

dasar budak cinta, pikir Jeno.

Jeno mengikuti Jaemin yang bersiap-siap di kamar. Memperhatikan si adik yang berganti pakaian. Jika tadi hanya menggunakan kaos polos dan celana pendek, kini Jaemin sudah berganti longsleeve putih bermerk Dior dan celana hitam panjang.

Jeno bergidik untuk yang kedua kali melihat Jaemin melepas kaosnya. Bekas-bekas operasi dulu yang tak hilang. Tapi tubuh si adik lebih atletis. Jeno meraba perutnya sendiri, ternyata abs Jaemin lebih bagus. Tapi Jeno melihat bisep Jaemin tak lebih bagus dari miliknya.

"Jaem?"

"apa?"

"boleh ikut?"

"ayo!"

Jeno tak menyangka Jaemin akan bersemangat meresponnya. Jika biasanya seseorang akan malas mengajak orang lain saat bertemu pacar, mungkin hal itu tidak berlaku untuk seorang Jung Jaemin.

"tidak menganggu?" tanya Jeno lagi karena merasa sungkan.

"tidak, hyung ku. Cepat ganti pakaian, aku siapkan mobil"

Jeno segera mengganti pakaian. Saat ia sudah siap, Jaemin juga sudah mengeluarkan mobil. Keduanya lantas berpamitan pada Sunghee.

"Jaem, biar aku yang menyetir"

Beautiful Time (YOU AND I) | Book II ⚠️ON HOLD⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang