Jeno melangkahkan kakinya ke lobby kantor. Hampir jam makan siang dan ia baru datang ke kantor hari ini. Tadinya ia langsung ke lokasi konser untuk melihat tata panggung secara langsung. Bertepatan dengan itu, ia melihat seorang kurir tengah berbicara bersama resepsionis.
"Untuk presdir Jung Jaehyun, silakan tanda tangan di sini nona"
"Baik, akan saya sampaikan"
Jeno mendekati kedua orang itu sebelum resepsionis menandatangani tanda terimanya. Jeno melirik sekilas amplop coklat dengan label kejaksaan yang tertera.
"Untuk presdir Jung?" Tanya Jeno.
"Ah, selamat siang Direktur Jung" resepsionis itu memberikan salam. "Benar, ini untuk presdir"
"Biar aku saja yang terima"
Jeno menandatangani tanda terimanya. Kurir tadi lantas menunduk memberi salam lalu pergi. Kini amplop coklat itu sudah di tangan Jeno. Tanpa Jeno buka pun ia tau isi dari amplop itu pasti tentang kasus Kim Taeyong.
Jeno menghela nafas seperti sedang bersiap menghadapi kisah baru di hari-hari yang akan datang. Ia lantas kembali melangkahkan kakinya dengan pasti menuju ruangan Jaehyun.
***
Sampainya di depan ruangan Jaehyun, bisa Jeno lihat dari balik dinding kaca itu Jaehyun sedang melakukan koordinasi dengan Jaemin, Sooyoung, dan Jungwoo. Jeno menyimpan amplop tadi dalam tasnya, tak enak jika langsung di lihat amplop berlogo kejaksaan itu.
"Permisi" Jeno masuk sembari mengetuk pintu. "Maaf mengganggu"
"Direktur, mari bergabung" sambut Jaehyun.
Jeno tersenyum lalu mengambil tempat duduk di samping Jaemin. Keempat orang itu kembali berkoordinasi sedangkan Jeno hanya menyimak karena ini bukan bagiannya.
Setelah hampir sepuluh menit berlangsung, Jaehyun menyudahi koordinasinya. Jungwoo segera merapikan kertas-kertas di meja dan melanjutkan pekerjaannya setelah makan siang. Ia juga langsung berpamitan makan siang di luar karena harus bertemu dengan salah satu klien. Tinggal Jung bersaudara dan Sooyoung yang masih menunggu Jaehyun menyelesaikan tanda tangan.
"Bagaimana di lokasi?" Tanya Jaehyun pada Jeno sembari menandatangani setumpuk kertas di hadapannya.
"70% berjalan lancar. Banyak komponen dari vendor yang belum datang dan ada beberapa yang rusak dalam perjalanan. Jadi harus diganti yang baru. Masih tersisa satu pekan dari waktu konser dan estimasi penyempurnaan bisa dipastikan selesai dalam 2 sampai 3 hari ke depan" jelas Jeno.
"Kau jadi gabungkan dengan desain holo itu?" Kini Jaemin memberikan pertanyaan.
"Iya. Konsepnya sangat sesuai dengan grup ini, berbasis teknologi. Jadi aku mendesain agar sangat nampak perbedaan teknologi konser kali ini dengan konser lainnya. Desain panggung juga berbeda. Kami tak menggunakan panggung yang begitu besar, tapi panggungnya bisa bergerak ke tengah penonton"
"Aku selalu percaya padamu, direktur Jung. Itu luar biasa" sahut Jaehyun setelah selesai tanda tangan. "Mau makan siang bersama?"
"Boleh, itu pun kalau presdir dan nona Park tidak berkencan" kata Jaemin sontak membuat Sooyoung salah tingkah.
"Ketua Jung, bukan begitu-"
"Sudah biarkan saja. Memangnya kenapa kalau semua orang tau kita berkencan" potong Jaehyun. "Jadi, mau ikut makan siang bersama?" Tanya Jaehyun pada Sooyoung.
"Kalian tak apa kan kalau aku ajak Sooyoung?" Lanjutnya menatap Jeno dan Jaemin bergantian.
Jaemin menggeleng dan membuat gestur seakan ia tak masalah makan siang bersama Sooyoung. Jeno mengusap belakang lehernya, sedikit ragu memulai pembicaraan mengenai surat kejaksaan yang saat ini ada dalam tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time (YOU AND I) | Book II ⚠️ON HOLD⚠️
FanficTidak ada yang bisa menebak takdir kehidupan. Semua ingin menjalani tanpa beban dan penuh keberkahan. Tapi apakah Tuhan memberikan secara cuma-cuma? Before and After of CRASH