Twenty Four

1.7K 175 13
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Harusnya Jaehyun sudah pulang. Tapi ia masih bertahan di posisinya. Ia masih duduk di lantai dan bersandar di kaki meja kerjanya. Ya, Jaehyun masih di kantor. Tidak peduli semua karyawannya yang sudah mulai meninggalkan tempat kerja mereka. Toh juga Jaehyun adalah pemilik gedung ini.

Jaehyun merasa ia terlalu keras pada Jaemin. Apalagi mengingat Jaemin bukan lagi anak-anak yang bisa ia marahi. Jaehyun selalu menyesali tindakan gegabah dan sifat keras kepala dirinya sendiri.

kriet

Jaehyun bergeming meski ia mendengar suara pintu terbuka. Ia yakin pasti itu karyawan atau satpam yang menyuruhnya pulang.

"presdir"

Jaehyun mendongak melihat siapa yang datang. Benar-benar diluar dugaan, Jaehyun terdiam membiarkan orang itu ikut duduk di lantai mensejajarkan tubuh mereka.

"semua karyawan sudah pulang. Apakah anda akan menginap disini?"

Jaehyub masih diam. Ia lalu melihat kotak P3K yang dibawa oleh orang itu.

"biar ku obati tangan anda"

"Park Sooyoung"

Sooyoung, perempuan itu menghentikan kegiatannya yang menyiapkan kapas antiseptik untuk membersihkan luka di tangan Jaehyun.

"pulang lah" ucap Jaehyun.

"meninggalkan anda disini sendirian?" kata Sooyoung. "sedangkan aku tau anda sedang tidak baik-baik saja, presdir"

Jaehyun membiarkan Sooyoung mengobati lukanya. Menutup rapi luka di punggung tangan kanannya dengan perban putih.

"presdir-"

"ayo pulang, aku antar" perkataan Sooyoung terpotong saat Jaehyun berdiri.

Buru-buru Sooyoung merapikan kotak P3K lalu ikut berdiri.

"anda bisa pulang dulu, presdir. Aku akan pulang sendiri" tolak Sooyoung.

"biarkan aku berterima kasih karena kau sudah mengobati tanganku" kata Jaehyun.

Sooyoung menjadi gugup mendengar suara Jaehyun yang lirih. Tidak seperti biasanya terdengar tegas dan dingin. Akhirnya ia mengangguk lalu mengikuti Jaehyun keluar dari gedung. Kantor benar-benar sudah sepi. Tersisa petugas keamanan yang sudah berkeliling untuk berjaga. Mereka memberi hormat pada Jaehyun yang hanya dibalas senyuman kecil oleh si bos besar.

Sungguh hari ini Sooyoung seperti mengenal sisi lain dari seorang Jung Jaehyun. Seseorang yang kuat dan penyayang terhadap adik-adiknya justru hari ini terlihat begitu hancur dan kacau karena pertengkaran dengan Jaemin.

***

Lami masih melanjutkan pekerjaannya. Ia tidak sendirian. Bos dan beberapa karyawan juga disana untuk lembur. Paling tidak pukul sepuluh malam dia akan pulang.

bip

Gong Hina :
aku akan ke butik sekarang

Kim Lami :
ya, hati-hati

Hampir saja Lami lupa kalau Hina akan datang menemuinya.

Disisi lain Hina sedang berjalan menuju halte bus. Tadinya jalanan sedikit ramai, tapi sekarang sudah sedikit sepi.

Perasaan tak tenang muncul dalam benak Hina saat merasa ia sedang diawasi. Hina menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang. Tak banyak orang berlalu lalang dan tidak ada yang perlu dicurigai. Tapi entah kenapa seperti ada yang mengikutinya.

Beautiful Time (YOU AND I) | Book II ⚠️ON HOLD⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang