Hidup adalah tentang bagaimana kebenaran dan kebohongan saling berdampingan. Tentang bagaimana banyak nya hal yang mestinya dilihat dari berbagai sudut pandang, bukan hanya satu sudut pandang lalu menghakiminya dengan begitu luar biasa.Bagi setiap manusia, hidup layaknya seperti permainan. Siapa yang memiliki kekuasaan lebih banyak, kelihaian dan kekuatan yang lebih kuat, dia yang akan menang. Bahkan dengan begitu mudahnya membuat musuh menjadi budak dan berakhir bertekuk lutut.
Masalah yang terjadi akhir-akhir ini adalah keadilan yang seiring berjalannya waktu justru semakin hilang, bukan malah semakin ditegakkan. Siapa yang peduli dengan keadilan ? Mereka yang memiliki kekuasaan bahkan koneksi penting, tentu saja bisa saja memutar balikan fakta dengan mudahnya, menjauhkan keadilan pada manusia yang tidak memiliki apa-apa untuk digunakan sebagai perlawanan.
Sepertinya yang dialami oleh Kim Jungkook, siswa kelas 10 SMA yang harus berjuang seorang diri mendapatkan keadilan untuk bisa membebaskan Sang kakak yang saat ini mendekam di penjara akibat tuduhan kekerasan yang dilayangkan pihak korban.
Semua orang mencaci kakak nya, bahkan tidak segan menuntut pihak sekolah agar mengeluarkan Sang kakak dan tidak usah ikut campur dalam masalah hukum kakak nya. Rasanya Jungkook ingin tertawa begitu keras! Bagaimana bisa mereka berpikir seperti itu? Bahkan tanpa berniat sedikitpun untuk menyelidiki masalah yang terjadi.
Kakak nya memang ditemukan bersama korban di atap sekolah, tapi dalam keadaan keduanya sama-sama tidak sadarkan diri! Dan yang lebih membuat Jungkook meradang karena CCTV yang dipasang di atap ditemukan dalam keadaan hancur dan pihak sekolah tidak mau memberikan keterangan sedikitpun tentang masalah CCTV itu. Jungkook semakin kesal dibuatnya.
Jungkook hanya tidak terima jika kakak nya dituduh begitu saja bahkan sampai dibiarkan mendekam di penjara tanpa ada siapapun yang berniat membela!
Jungkook yakin sesuatu telah terjadi. Kakak nya, tidak pernah berbicara sepatah katapun selama dia berkunjung ke kantor polisi, bahkan tidak berniat membahas masalah yang membuat dia mendekam di penjara itu. Itu sungguh membuat Jungkook frustasi! Ada apa sebenarnya dengan kakak nya? Benarkah dia yang sudah melakukan tindakan kekerasan itu?Kedua orang tua Jungkook bahkan sama sekali tidak ada yang peduli. Mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing, terutama dengan pacar baru mereka masing-masing. Miris sekali hidupnya ini!
Jungkook kini tengah terbaring diatas kasurnya, dengan tangan kanan yang terus menggoreskan silet pada tangan kirinya. Air mata Jungkook mengalir selama dia melakukan semua itu.
"Jika saja aku tidak pulang lebih dahulu, semuanya tidak akan menjadi seperti ini bukan ?"
Jungkook hanya membiarkan darahnya terus mengalir bahkan semakin banyak. Dia tidak meringis kesakitan karena dia, sudah terlanjur terbiasa dengan semua luka yang sudah dia bawa sejak dulu.
Jungkook menatap kearah langit-langit kamarnya.
"Aku yakin kau tahu semuanya Jimin hyung, tapi kenapa kau memilih untuk diam?"
Jungkook memejamkan matanya. Silet yang dia pegang tadi terjatuh, dengan darah yang semakin banyak mengalir dari luka yang dia ciptakan.
Harus bagaimana lagi cara agar dia mendapatkan keadilan itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
Justice For My Brother [ LENGKAP ]
FanfictionJungkook hanya mencoba mendapatkan keadilan agar Sang kakak bisa terbebas dari tuduhan yang menjeratnya Bisakah dia melakukan nya? Ditengah keadaan keluarganya yang juga berantakan? Ditengah keadaan jiwa nya yang juga tidak setangguh yang orang lain...