#52. SMA Anggara - 64

237 14 0
                                    

Jangan jadi tempat untukku singgah, tapi jadilah tempat untukku pulang - Tama Adhayksa Putra

Kalau sayang kenapa buat sakit? - Taalea Venta Putri

🍫🏀

"turun!" titah laki laki itu

"apasih?" tanya Venta

"lo turun! Gue yang naik!" ujar laki laki badboy yang pernah ada di hati Venta, bahkan sampai sekarang masih ada di hati Venta. Tama.

"gak perlu!" ujar Venta

"ngeyel banget sih lo?! Kalau ga ada gue, jatuh lo!" ujar Tama

"jadi lo nggak ikhlas nolongin gue?" tanya Venta

"ikhlas" jawab Tama

"yaudah" Venta kembali memasang lampu lampu itu membuat Tama kesal. Tama menggoyangkan pelan tangga yang dinaiki Venta membuat Venta mengomel

"lo gila!! Lo mau gue jatuh hah?!" bentak Venta

"makanya turun! Gue yang naik! Lagian sok sok an" ujar Tama. Mau tak mau Venta turun

"siapa sih tadi manggil, kan jadi ketemu sama kutil gini" gumam Venta sambil celingukan mencari orang yang memanggilnya

"gue denger!" ketus Tama yang ada di atas tangga membuat Venta mendengus.

Venta memperhatikan Tama yang masih memasang lampu lampu itu. Ia menunggu Tama sambil masih memegang kaki tangga itu

"TAMA!!!" teriakan itu sudah biasa di telinga Tama, Venta langsung menoleh dan mendapati Dinda sedang berlari ke arahnya

"elo yaa!! Nyusahin cowok gue aja!!" ujar Dinda tiba tiba mendorong Venta

"dih apa sih?! Cowok lo tiba tiba pengen bantuin gue!!" ujar Venta kesal, ia mendorong Dinda balik. Seketika semua menoleh ke keributan yang terjadi itu. Anak anak Alaskar sudah biasa dengan keributan itu.

"lo yang kecentilan!!" ujar Dinda

"lo tanya tuh cowo lo! Gue udah bilang gue ga mau dibantu, tapi dia ngeyel!" ujar Venta kesal

"cowok gue setia!! Ga mungkin dia bantuin lo tiba tiba" ujar Dinda

"iya setiaaa sama Venta!!" teriak Aldi dari tengah lapangan

"cowok lo setia lo nya aja yang ga bisa jaga" ujar Venta membuat anak anak Alaskar bersorak mendengar jawaban yang membuat Dinda emosi

Tama diatas hanya diam saja, ia malas untuk turun dan harus memegang Dinda.

"lo yang kecentilan!" ujar Dinda lagi

"mending gue yang kecentilan atau lo yang murahan" ujar Venta lagi lagi membuat mereka semua bersorak mendukung dan membuat Dinda makin kesal

"lo bilang gue murahan?! Gue setia sama Tama!" ujar Dinda kesal

"gue juga punya rasa setia! Gue diem liat lo sama dia bukan berarti gue lepasin dia buat lo!" ujar Venta penuh penekanan. Ucapannya bisa di dengar jelas oleh mereka semua. Bahkan Tama tersenyum samar mendengar penuturan Venta. Tidak ada yag tahu Tama sedang tersenyum.

"setia itu mahal! Cewek murah mana bisa" ujar Venta lagi membuat tepuk tangan langsung terdengar

"mantab!! Gue suka yang ini!!" teriak Lorenzo keras

"sialan lo!" Dinda mendorong Venta kuat, tapi ternyata ada Devan yang tiba tiba datang di belakang Venta

"turun lo" ujar Devan ke Tama. Tama berdecak kesal lalu ia turun ke bawah

VenTama [C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang