#6. First Date

658 31 0
                                    

"its okayy my princess, everything for you, no problem for me"
- Tama Adhayksa P

🍫🏀


Venta berjalan keluar gerbang pikirannya kalut sekarang

'apaa apaan sihh, kenapa Tama malah bahas bahas Dinda sih! Arghhhhh, kacau kacau, kenapa gue jadi marah?! Iya jelaslah gue marah kan gue dihina, dia bilang badan gue ga sama kaya badan Dindaa. Arghhh apaansihhhhhh!!!!' batin Venta sambil mengusap usap wajahnya frustasi, memjamkan mata, menatap langit yang cerah, dan tetap berjalan

Bugh

"aduhhh, apaan sih ini?!" Venta merasa tubuhnya menabrak sesuatu, tinggi, besar, keras tapi tidak sekeras batu, lembut tapi tidak selembut spons. Lalu apa yang dia tabrak?

"lo?! Ngapain disini?!" ternyata Tama

"heh inget ini rumah gue!! Lo ngapain kaya orang gila gitu" ucap Tama

"ck, gue gak mood ribut sama lo!" ucap Venta berjalan melalui Tama

"Neng, berantem ya sama Den Tama, kalo ada masalah selesaiin baik baik Neng, biar nggak putus" ucap satpam Tama kepada Venta yang berjalan di depannya

"ishh pak, saya gak pacaran sama Tama!" emosi Venta

Tama yang dibelakangnya hanya menggelengkan kepala

'masa iya sih kata bunda, lo cemburu, mana mungkin' batin Tama laku berjalan mengikuti Venta

"biarin aja mang, maafin ya mang" ucap Tama

"iya den gapapa, hati hati denn" ucap mang Joko, satpam rumah Tama

"Ven tungguin gue dong!" ucap Tama

"apasih?" balas Venta

"ayo naik, kita ke mall!" ajak Tama berniat membujuk Venta agar berhenti ngambek

"gak jadi!" tolak Venta

"ck, gak jadi lo bilang?! Setelah gue susah susah ganti baju?! Naik! Gada penolakan!" ucap Tama

"gue bilang gak ya gak!" emosi Venta

"gue bilang gaada penolakan!" balas Tama

"bodoamat" ucap Venta

"Taalea Venta Putri, naik sekarang atau gue gendong lo?!" ancam Tama.

Sebenarnya Venta sudah takut Tama akan menggendongnya, karena Tama sudah memanggilnya dengan nama lengkapnya, artinya ia tak main main

"coba aja kalo berani!" ucap Venta menantang, membuat Tama geram akhirnya mendekati Venta

Grep

Dalam hitungan detik, Venta sudah ada di gendongan Tama. Venta kaget setengah mati.

"jangan gila!! Turunin gueeee!! Aaaaaa!!! Tamaaaaaa!!!!" teriak Venta mereda setelah Tama mendudukan Venta di jok motornya.

"nah gini dong, duduk manis, gue gaush susah susah gendong lo! Berat!" ucap Tama.

"isshhh nyebelin nyebelin nyebelinnnnn" ucap Venta kesal

"hoodie nya jangan di pake dulu, buat nutupin paha lo dulu" ucap Tama dan Venta hanya diam

"pegangan kalo mau, kalo gak yaudah, gue mau ngebut, kalo lo jatoh bukan salah gue, karena gue udah suruh lo pegangan" ucap Tama yang tak diindahkan oleh Venta, ia tetap tidak mau memeluk Tama.

Tama mendapat ide agar Venta mau pegangan, Tama mengegas motornya tiba tiba lalu melaju kencang, karena masih di dalam perumahan, jadi sepi.

Venta yang kaget dengan ulah Tama sontak berteriak dan memeluk Tama

VenTama [C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang