#53. Kejutan Kecil

223 11 0
                                    

Tiap orang beda sifat dan sikap, tiap laki laki juga beda cara untuk membuktikan cinta kepada wanitanya. Tapi yang harus diketahui adalah, seberapa besar usaha dan perjuangannya selama ini
- Fin Devan Charles

🍫🏀

"kalau sayang kenapa buat sakit?"

Ucapan Venta benar benar menusuk Tama. Tama langsung diam terpaku mendengar ucapan yang dilontarkan Venta

"aku nggak mau buat kamu sakit. Semua terjadi diluar kepala aku. Ada hal yang kamu nggak tau setelah kamu keluar dari gedung itu" ujar Tama sambil kembali membenarkan obat obat yang selesai ia gunakan.

"kayaknya banyak ya yang lo sembunyiin?" tanya Venta. Tama mengangguk samar.

"setelah kamu lari keluar, aku juga ikut lari nyusul kamu, tapi" Tama menggantung sedikit ucapannya

Flashback on

Venta yang mengetahui pertunangan itu  terjadi langsung berlari keluar dari gedung tepat sebelum Tama memasangkan cincin di jari Dinda.

Tama segera membuang cincin itu entah kemana, ia segera mengejar Venta. Tapi saat langkahnya berada di depan pintu, ia berhenti

"Tama!" bentak Halim keras membuat Tama diam, ia tidak menoleh menatap Halim

"kamu harusnya tau apa yang akan terjadi kalau kamu masih mempertahankan dia" ujar Halim. Dinda terlihat berjalan mendekati Tama

"aku ijinin Tama pergi kok kek, cuman sebentar, lalu Tama akan kesini lagi" ujar Dinda di sebelah Tama membuat Tama bingung

"inget janji kamu untuk putusin dia! Atau aku akan buat hidup dia dan keluarganya sangat sangat menderita!" ujar Dinda berbisik dengan penuh penekanan

"lo jangan atur gue!" gumam Tama yang hanya bisa di dengar Dinda

"terserah, tapi aku bisa tau apa yang kamu ucapkan sama Venta nanti" ujar Dinda

"dan aku nggak main main sama ucapan aku" tambahnya sebelum Tama benar benar pergi

Setelah Tama kembali dari mengejar Venta ia harus dihadapkan dengan masalah yang sama sekali tidak ingin ia hadapi. Yaitu memasangkan cincin di jari Dinda. Tama hanya mau melakukannya kepada Venta

"gue ga akan pasangin cincin! Mending lo pake sendiri" ujar Tama membuat Dinda bingung

"kamu yang melamarnya, kamu juga yang harus memakaikannya" ujar Halim

"kakek yang melamarnya, Tama sama sekali tidak menginginkan ini! Kalau nggak mau pakai cincin sendiri mending dibuang" ujar Tama membuat Dinda segera mengambil cincin di tangan Tama lalu menggunakan di jari nya sendiri.

Flashback off

Venta diam mendengar cerita Tama. Sama sekali tidak ada pikiran di kepalanya bahwa bukan Tama yang memasangkan cincin di jari Dinda

"aku cuman mau jari kamu yang aku pasangin cincin, bukan jari perempuan lain" ujar Tama

"kenapa lo selalu belain Dinda di depan anak anak?" tanya Venta. Tama harus menjelaskan kembali 

VenTama [C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang