#45. Rusaknya Hubungan

273 15 0
                                    

|mempertahankan suatu hubungan itu sulit, tapi lebih sulit untuk mempertahankan seseorang yang sudah bukan milikku lagi
- Taalea Venta Putri |

¦satu senyuman adalah kebahagiaan bersama. Masalah satu orang adalah masalah kami semua
- Alaskar¦

🍫🏀

Venta dan Devan sudah ada di kamar, keduanya sama sama diam, mereka masih larut dalam pikiran masing masing. Devan masih memikirkan kejadian dengan Tama tadi, Venta juga memikirkan kejadian saat ia mengobati Tama.

"DEVAN VENTA!! MAKANNN!!" teriak Retha membuat mereka menoleh. Bahkan mereka belum ganti baju santai.

"aduhhh magerrr" ujar Venta sambil merebahkan badannya di kasur Devan

"bangun gak? Gue laper ini!!" ujar Devan

"gendong" ujar Venta sambil mengangkat kedua tangannya ke atas

"berat sayanggg" ujar Devan membuat Venta menatapnya tajam

"ngomong apa??!" ketus Venta membuat Devan melotot kaget

"nggak nggak bercanda, ayo sini gendong" ujar Devan merentangkan tangannya

"ga perlu!" Venta langsung turun ke bawah meninggalkan Devan sambil menghentakan kakinya kesal

"mati dah gue" monolog Devan lalu ia langsung menyusul Venta

"loh Devan mana?" tanya Retha saat melihat Venta duduk di meja makan

"itu" Venta menunjuk ke arah tangga. Dan benar saja terlihat Devan yang jalan tergesa gesa

"kenapa kamu?" tanya Retha

"ini nih!! Ngambekkk" ujar Devan menunjuk Venta

"apa?!" ketus Venta membuat Retha geleng geleng. Kadang romantis kadang berantem

"sudah, duduk dulu" Devan menarik kursinya duduk di sebelah Venta

"ambilinn Ven" ujar Devan menyodorkan piring kosongnya ke depan Venta

"ambil sendiri" ujar Venta sambil mengambil nasi ke piringnya

"ihh, ayolahhh, boong gue tadi" ujar Devan

"bodoamat" balas Venta membuat Devan mendengus, akhirnya ia yang mengalah, Retha tersenyum melihat calon anaknya itu

Mereka makan dengan hening, biasanya diisi dengan keributan Venta dan Devan, tapi karena Venta dalam mode ngambek, jadinya keadaan meja makan sepi

"kalian pacaran?" tanya Rafa tiba tiba membuka suara. Devan menatap Rafa santai. Venta malah keselek mendengar pertanyaan Rafa

"uhuk uhukkk" Devan langsung mengambil air putih dan membantu Venta minum

"pelan pelan makanya" Devan juga mengusap lembut punggung Venta.

"udah " Devan meletakkan gelas itu di meja

"nggak om nggak pacaran" jawab Venta

"terus?" tanya Rafa

"ya nggak ada terusannya om" jawab Venta lagi

"lucu ya! Kayak orang pacaran. Dikit dikit ngambek, baikan, tengkar, romantis, manja, cemburu. Udah kaya orang pacaran tau" ujar Retha, Venta hanya tersenyum singkat. Devan diam saja

"kalau gini, cara kamu gimana ngatasi Venta?" tanya Retha ke Devan

"tau deh, usaha pokoknya, ya yank ya" ujar Devan menyenggol lengan Venta. Venta langsung melotot

VenTama [C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang