#17. Hukuman Kedua [empat]

361 20 1
                                    

"oh wawww, ada cewenya ketua Alaskar sekaligus adiknya ketua Nevarnd"
- Jackson Aditama

"seorang ketua Nevarnd kalah sama calon pacar adeknya sendiri, kalah sama wakil dan anak buahnya sendiri"
- Adriell Kenzie

🍫🏀

"woy woy!!!!! Tolongg!!!! Lo pada yang di bawahhh!!!!! Bangggg bangggg!!! Aaaaaaa!!!!" teriak Venta keras

Suara teriakan itu begitu keras, sangat keras sampai ke telinga mereka yang di bawah.

Mereka di bawah yang duduk santai sambil ngobrol dan main, seketika langsung semburat.

Nino, Edgar, Kevin, dan Yudha yang sedang main hp itu langsung melempar hp nya entah kemana begitu mendengar suara Venta.

Elvan yang mendengar suara teriakan Venta langsung berdiri dan loncat diikuti Gavin, Yovan dan Bara serta Alatas. Mereka lari ke atas.

Bahkan anak tangga yang mereka loncati bisa sampai 3. Mereka berhenti di depan kamar Tama, sudah ada Venta disana

"wowowowo tarik nafasss buang" ucap Venta sambil terkekeh

"kenapa? Lo gapapa? Ngapain teriak?" tanya Elvan panik

"gak papa, cuman Tama yang apa apa" jawab Venta

"terus ngapain lo teriak?!" kesal Gavin

"biar lo semua cepet, gue cuman mau minta kotak obat, lo semua udah lari ke sini aja dulu" ucap Venta membuat Elvan, Gavin, dan Yovan langsung mendudukan badannya di lantai

"lo gila! Kita hampir mati gara gara ngeloncati tangga!" ucap Yovan

"ngomong yang bener lo!" sindir Tama kepada Yovan dari dalam kamar membuat Yovan melihat ke dalam

"lo gapapa?" tanya Yovan ke Tama

"tadinya apa apa, sekarang gapapa" ucap Tama sambil main hp

"woy! Kotak obat!!! Lo semua mau liat Tama mati kehabisan darah?!" teriak Venta entah ke siapa.

Setelah itu Kevin langsung melempar kotak obat itu ke Venta, Venta menangkapnya dengan mulus, lalu langsung masuk ke dalam kamar

Gavin dan Elvan masih duduk di bawah, pikirannya benar benar kacau, tadi mereka pikir Tama melampiaskan emosinya ke Venta

Venta langsung jongkok di depan Tama dan mengobati kaki Tama. Mereka semua yang di depan pintu hanya diam.

"lo semua ngapain disitu?" tanya Venta tapi tidak menoleh ke mereka

"lo ngusir kita?" tanya Aldi

"gak juga. Masuk kalo mau beresin kamar, kalo gak mau turun aja" ucap Venta masih fokus dengan kaki Tama

"elahh, iyee turun kita!" ucap Bara turun, diikuti yang lainnya. Venta dan Tama hanya terkekeh melihatnya

"lo kok gak kesakitan?" tanya Venta tanpa melihat Tama

"soalnya yang ngobatin lo" ucapan Tama membuat pipi Venta merona. Tama melihat itu sangat jelas

VenTama [C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang