aku kan sayang sama kamu, jadi nanti kalo aku pergi, aku tetep sayang sama kamu, kalo kita ketemu aku juga tetep sayang, nanti kalo udah besar aku bakal cari kamu, trs aku ajak kamu biar bisa sama sama aku terus. Pokoknya nanti kita harus bareng bareng terus, kamu mau kan?? - Putra
Kringg kringgg kringgg
"Ven lo pulang sekarang?" tanya Alana
"eh tapi tunggu deh, gue pengen ke mall nih, mau ga?" tawar Levina kepada teman temannya. Keadaan kelas kini sudah sepi, karena bel pulang sekolah sudah berbunyi 3 menit yang lalu, hanya tersisa 8 cewek yang sedang menimang nimang rencana mereka."boleh sih, gue pengen beli sepatu nih, lo smua ikut?" tanya Freya
"yaudah kita cabut ya, lo smua pada bawa motor kan?" tanya Rasya
"apaan yang di cabut sya?" ucap polos dari Laura
"hahaha, temen lo pada nih??" tawa Belinda meluncur seketika
"lo tolol apa begimana? maksud Rasya itu kita berangkat, kaga ada yang di cabut oon!" sarkas Freya.Diantara mereka ber 8, Laura adalah anak yang paling polos, banyak bahasa gaul yabg tidak ia mengerti. Agatha adalah sosok anak yang paling dingin, tapi sebenarnya diantara mereka semua Agatha lah yang paling bijak dalam segala hal.
"Ven, lo gmn? Tanya Levina yang sama sekali tidak direspon oleh Venta.
" Ven?" - Alana
"Vennnn? - Rasya
" gila, kita dikacangin!!! " - Freya
" hah apa, kacang? Lau, lo pengen kacang? " tanya polos Laura.
" Ventaaaaaaaa!!!! " kini Belinda mencoba berteriak, namun nihil, tidak ada perubahan. Venta masih tetap menempelkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam.
" gila ni anak, kebo bener dah, Ta, lo coba dehh! " suruh Levina pada Agatha, karena posisi ini hanya Agatha yang tahu bagaimana caranya. Agatha berdiri dari duduknya dan bertukar tempat dengan Levina yang ada di sebelah Venta. Agatha mulai mendekati telinga Venta. Sebelum itu ia mengungkapkan kata kata kepada temannya dulu.
"gais, lo smua klo ga pengen gendnag telinga lo sekarat, tutup telinga sekarang, gue mau teriak" ujar Agatha santai, diantara mereka, tidak ada yang bisa mengalahkan suara Agatha.Siapp
1
2
3"TAALEAAAA VENTAAAAAA PUTRIIIIIIIII, BANGUNNNN SEKARANG JUGAA, ATAU ES KRIM COKLAT LO GUE MAKAN" teriakan Agatha benar benar seperti malaptaka meskipun mereka ber 6 sudah menutup telinga namun tetap saja, bisa mendengar suara Agatha dengan jelas. Lalu bagaimana nasib Venta yang diteriaki Agatha tepat di telinganya, hahaha.
Tiba tiba tubuh Venta sedikit bergerak dan mengangkat kepalanya dengan cepat. Bukannya marah karena Agatha meneriaki nya begitu kencang, justru pernyataan yang diungkapkan Venta membuat semua temannya jengkel seketika.
"oh hai, lo semua kenapa tutup telinga? ohya Ta, mana eskrim coklat gue, td lo bangunin gue gegara eskrim coklat kan, mana sekarang?" tanya santai Venta, yang di hadiahi semprotan amarah teman temanny.
"Heh lo gila yaa, santai banget lu hah?!!" ujar Alana emosi
"astaga Ventaaa, lo tidur apa mati suri sih hahhh?!!!" sarkas Freya
"hehhh, lo malah mikir es krim coklat??! Gila lo?!" emosi Laura seketika membuncah, Venta kaget dibuatnya. "lo pada kenapa sih, santai dong bngst"
"hehh koko jd yg ngepisui kita, kan harusnya kitaaaa" emosi Rasya
"lo liat sendiri nih Ven" Agatha menyodorkan benda pipih berwarna hitam itu kepada Venta. Terdapat video berdurasi 7 menit, dimana video itu menunjukan ketika mereka membangunkan Venta yang tidur dengan berbagai cara. Di tengah tengah Venta melihat itu, ia menahan tawanya. Namun setelah video itu berakhir, tawa berderai milik Venta langsung meledak seketika "nih hp lo Ta. Sorii ya smua, kan lo tau sndiri gue males dengerin ceramah nya Bu Uli, yaudh gue tidur, trs kelepasan sampe nyenyak, hahaha" jelas Venta di sela sela tawanya.
"ck yudh lo ikut ga, klo ga kita tinggal juga nih?" tanya Belinda kesal
"iya ikut donggg, secara di mall kan ada es krim tuh, gegara kalian boongin gue, gue jadi pengen es krim beneran nihhh, yaudh yok otw!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VenTama [C O M P L E T E ]
Ficção AdolescenteTama Adhayksa Putra, cowok badboy di SMA Anggara. Hidupnya netral, tidak ada yang spesial. Tapi semua berubah setelah hadirnya cewek voli yang selalu bertengkar dengannya. Taalea Venta Putri, bisakah Venta menjaga hatinya untuk orang yang selama ini...