Jika pergi adalah pilihan terbaik, maka pamitlah! Aku tidak bisa menahan seseorang untuk mengejar kebahagiaannya
- Taalea Venta Putri
🍫🏀
Selama dari villa sampai sekarang, mereka dmeua masih belum ada yang tidur, karena baru bangun tidur, jadi mereka masih punya energi untuk begadang.
Tama masih fokus menyetir mobil dengan iringan canda tawa dari teman teman dan pacar yang ada di sampingnya itu
"kamu ngantuk gak?" tanya Venta perhatian ke Tama
"nggak kok, aku tidur nyenyak tadi" ujar Tama
"kok lo nyenyak?! gua gak!!" ujar Aldi kesal
"mimpiin Venta" jawab Tama cepat membuat mereka semua melengos kesal
"gue juga mimpi Venta, tapi ga nyenyak?" ujar Dennis asal, tapi berhasil membuat Tama geram
"ngapain lo mimpi cewek gue?" tanya Tama
"oh ga ga!! Canda!!" ujar Denis cepat sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya
"awas lo!" ujar Tama sambil menatap tajam Denis lewat dari spion
"ampun ampunn" ujar Dennis sambil menyatukan kedua tangannya memohon ke Tama. Yang lain malah tertawa karena puas dengan Dennis yang ketakutan.
Venta masih setia melihat ke depan, hanya ada suara empat anak di belakang yang entah sibuk apa.
"eh?" gumam Venta kecil, tapi Tama bisa mendengarnya
Tama langsung menoleh ke arah Venta
"kenapa Ven?" tanya Tama
"ehh? Oh enggak gak papa, itu tadi aku liat setan doang" ujar Venta ke Tama
"terus kenapa? Tumben kaget, biasanya juga biasa aja" ujar Tama bingung
"model setannya kaya Zean, tapi bukan ah aku salah liat palingan" ujar Venta cuek. Tama ikut mengangguk
Jalanan begitu gelap dan sepi, hanya ada mobil mereka ber enam yang lewat di sana. Jam menunjukan pukul 1 pagi, beberapa diantara mereka memang tidur, tapi harus gantian nanti jam 3.
Sejauh ini belum ada yang mau mengganti yang nyetir, karena mereka memang masih kuat.
"kamu nggak ngantuk?" tanya Tama
"enggakk" jawab Venta santai
"minum kopi ya kamu?" Venta hanya nyengir ke arah Tama
"jangan sering sering" ujar Tama, Venta mengangguk kecil
"gue baru tau rasanya jadi nyamuk" ujar Denis sok dramatis
"lo mau kue?" tanya Venta ke Denis
"mauuuuu" baru saja Veta mau membuka wadah kue itu, tapi langsung di tahan Tama.
"dia bisa buka sendiri, kasihin aja" Venta akhirnya menghela nafas dan menuruti kemauan Tama, ia memberikan wadah itu ke arah Denis.
"ck pelit!" ujar Denis mengatai Tama
"apa lo bilang? Gue pelit?" tanya Tama dengan nada tak enak
"oh bukan bukan!! Ini temen gue! Lo mah baik hatiii" ujar Denis terpaksa, Venta langsung tertawa.
Tiba tiba di perjalanan mata Tama terasa berat, ia bisa merasakan hal itu. Tidak hanya Tama, mereka semua yang menyetir merasakan hal yang sama. Mereka ada di jalanan yang begitu gelap dan seram. Konon katanya jalanan itu memang angker. Tapi mereka tidak peduli dengan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
VenTama [C O M P L E T E ]
Fiksi RemajaTama Adhayksa Putra, cowok badboy di SMA Anggara. Hidupnya netral, tidak ada yang spesial. Tapi semua berubah setelah hadirnya cewek voli yang selalu bertengkar dengannya. Taalea Venta Putri, bisakah Venta menjaga hatinya untuk orang yang selama ini...