"jika ada yang mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu, itu salah. Jika aku sendiri yang mengatakannya, maka itu bukanlah diriku yang sebenarnya, karena sejak 11 tahun yang lalu, kemarin, hari ini, esok, esok lusa dan selamanya aku akan terus mencintamu"
-Tama Adhayksa Putra
🍫🏀
"dek!!!!" teriakan Gavin seperti alarm bagi Venta saat pagi hari. Dengan teriakan itu Venta bangun dari tidurnya dan melupakan mimpinya
"hm" balas Venta singkat
"bangun!!! Tama udah dibawah!!" ucapan Gavin itu membuat Venta langsung loncat turun dan membuka pintu kamarnya menatap Gavin yang ada di depan kamarnya
"Tama? Dibawah?" tanya Venta
"iyaa! Lo gila! Mandi sono!" ucap Gavin
"hm" Venta langsung masuk kembali ke kamarnya. Ia menyiapkan seragamnya lalu pergi mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandi dibagi hari nya ini. Venta berdiri di depan cerminnya, ia menata rambut panjang nya yang sedikit bergelombang itu. Pakaian olah raga sudah melekat di tubuhnya.
Kaos olah raga berwarna biru dengan menggunakan celana hitam pendek membuat dirinya terlihat seperti atlet sesungguhnya. Ia mengambil tas nya, lalu turun ke bawah dengan kaos kaki putih setinggi diatas mata kaki melekat di kakinya.
"GUTEN MORGENN!!!!" teriak Venta heboh saat melihat ruang makan
"gak usah teriak bisa?" tanya Axela kesal
"kebiasaan ma" jawab Venta asal
"gak ada jaga image di depan pacar!" ucap Gavin. Venta baru saja mencium pipi papa mamanya. Lalu ia duduk di sebelah Tama
"nih ya bang! Pacaran itu terima apa adanya, mau Venta teriak teriak loncat loncat gulung gulung Tama sayang kok, ya kan?" ucap Venta
"iyalah sayang" jawab Tama membuat Gavin kesal
"suka suka lo berdua" ucap Gavin"kalian hari ini tanding apa?" tanya Reno yang sedang mengoleskan selai kacang di rotinya
"badminton sama voli om" jawab Tama
"udah siap?" tanya Axela
"siap dong" jwab Venta semangat
"konsen lo berdua pas badminton! Ntar yang ada lo malah pacaran!" ucap Gavin ngawur
"sembarangan! Menang ini gue jamin!" ucap Tama bangga
"gaya lo" ucap Gavin
"kalau kita menang, abang kasih apa?" tanya Venta menantang
"kalau lo menang, gue kasih tiket nonton!" ucap Gavin yakin membuat Venta berbinar
"setuju!" ucap Venta
"awas lo bohong!" imbuh Tama
"bawel!" balas Gavin
"saksi tuh om sama tante!" ucap Tama
"iyaiyaa! Menang aja belom, belagu" ucap Gavin lagi
"Gavin! Bukannya dikasih semangat malah dijatuhin!" tegur Reno membuat Venta tertawa karena Gavin mendengus
Setelah sekitar 15 menit sarapan berlangsung, kini semua sudah selesai, Venta sudah memakai sepatunya.
"Venta berangkat"
"Tama duluan om tan"
"Gavin juga"
"iyaa, hati hati! Jangn ngebut" ucapan Axela diangguki Tama dan Gavin
KAMU SEDANG MEMBACA
VenTama [C O M P L E T E ]
Ficção AdolescenteTama Adhayksa Putra, cowok badboy di SMA Anggara. Hidupnya netral, tidak ada yang spesial. Tapi semua berubah setelah hadirnya cewek voli yang selalu bertengkar dengannya. Taalea Venta Putri, bisakah Venta menjaga hatinya untuk orang yang selama ini...