bersalah

34 3 0
                                    


   (Rumah sakit)

   Daniel sedang berada di periksa oleh dokter karena lukanya cukup parah.

    Putri dan cewek itu duduk dengan keadaan khawatir.

     "Oh Iyah, kamu belum tau namaku kan" Ucap cewek itu dan putri melirih.

     "Memang siapa namamu" Tanya putri dengan lemah lembut.

     "Namaku CindyGulla" Jawab cindy sambil tersenyum.

      "Cindy, bukannya di mantannya Daniel kan" Batin putri menatap cindy.

      "Put... " Panggil cindy dan putri langsung tersenyum.

      "Iyah" Jawabnya.

      "Kamu melamun" Tanya cindy dan putri mengelleng sambil tersenyum.

     Tiba-tiba orang tua Daniel, ayah, dan surga datang bersama.

     "Putri sayang,Daniel di mana" Tanya bunda sambil duduk di samping putri.

     "Dia sedang di periksa bunda" Jawab putri dan bunda memeluknya.

     "Kenapa ini semua bisa terjadi" Tanya ayah Daniel.

      "Itu semua salah aku om,andai aku tidak di sini mungkin ini semua tidak akan terjadi" Jawab cindy dan putri langsung melirih ke arah cindy.

      Putri menatap cindy memberi kode dan cindy mengkodekan 'sudah, biar aku saja'.

     "Jangan seperti itu, tante ngak bilang sama putri kalau ada temen tante yang menginap di rumah" Jelas bunda dan putri merasa bersalah sudah salah paham dengan Daniel.

     "Putri, kalau kamu ada masalah sama Daniel bilang ke kakak" Ucap durga dan putri mengangguk.

     "Maaf, aku tidak tau kalau akan menjadi seperti ini"jawab putri.

     " Sudahlah,ayah sama om pratama akan balik ke kantor. Jika ada sesuatu telepon saja"ucap ayah putri dan semua mengangguk.

      "Kakak juga pamit,ada urusan lain" Pamit durga dan tinggal tiga orang.

      "Keluarga alfin Daniel pratama" Panggil suster di depan pintu IGD.

     "Iyah" Semua beranjak dari tempat duduk menghampiri suster.

     "Gimana keadaannya sus"

     "Pasien tidak apa-apa, dan pasien terus memanggil nama putri. Apa ada disini orang yang bernama putri.

     " Saya sendiri sus"

      "Mari ikuti saya"

     Putri ke dalam melihat Daniel yang sedang terbaring lemah di atas ranjang di bantu dengan alat-alat yang dia tidak mengerti.

     "Berkomunikasi lah dengan dia" Ucap dokter dan putri mendekat ke arah ranjang.

      "Dokter apa terjadi dengan Daniel" Tanya putri yang mengenal dokter itu.

     Yah! Itu dokter reza pamannya putri, kalau putri sedang sakit dia selalu ada di sampingnya.

     "Putri, daniel akan sadar jika kau menciumnya dan kau mencabut semua perkataan yang buat kalian berpisah"jawab reza yang buat putri bingung.

      " Oh.. Itu,aku masih ko sama Daniel dan aku akan semua perkataan ku tadi. Dan satu lagi masa sih harus di cium baru sadar"

       "Memangnya kenapa"

       "Yah aneh,kenapa harus di cium. Kan bukan tenggelam di air"

        "Terserah kamu, om mau keluar ada pasien lain membutuhkan om. Sebentar lagi Daniel juga akan di bawa ke ruangan"

       "Baiklah"

     Tinggal putri dan Daniel di sana, dia masih bingung apa sih, dan kenapa harus di cium.

     "Ahhh... Daniel jangan bercanda ihhh.. Bangun ngak, aku ngak bakal cium kami sebelum kamu sadar" Putri tau Daniel dan omnya mengerjai putri.

     "Daniel... Bangun ihh"panggil putri dan Daniel ngak bisa lagi berpura-pura dia membuka mata dan langsung tersenyum.

     " Jadi ngak putus"

     "Jadi... "

     "Ko gitu"

     "Abis kamu itu nyebelin, lagi sakit juga masih aja ngeselin"

     "Maaf dong, oh iyah. Kan aku udah sadar cium"

     "Ngak mau"

     "Ayoo.. Tadi berkata apa"

    "Bodo amat"

     "Yakin"

     "Iyah"

     "Ya udah, aku ngak akan beliin kamu boneka tata"

      "Tuh kan,pasti gitu"

      "Ayoo... "

      "Tapi Daniel, ini rumah sakit. Nanti aja yah di rumah"

      "Ngak harus sekarang"

      "Keras kepala banget sih kamu"

      "Ayoo.."

      "Bismillah"

      "Ko pake bismilah"

      "Biarin, mau ngak"

      "Emm.. Emang aku setan harus baca bismilah"

      Putri mendekati muka Daniel, menutup mata dan cupp...

      Putri langsung duduk kembali dan tersenyum ke arah Daniel.

      "Makasih sayang,luka ku langusung sembuh"ucap daniel sambil tersenyum ke arah putri.

     " Kamu kayak dilan"

     "Kamu milea nya"

     Mereka berdua tersenyum dan tersenyum bahagia.

TBC..

      Ada ada aja😌.

     

Sehoby Itu Indah(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang