[11] Graduation

242 30 1
                                    

Siapa yang nyangka kalau akhirnya ternyata Jaedan duluan yang bakal wisuda sebelum Sandri?
Padahal kalau dibandingin Jaedan, Sandri yang paling jarang kena revisian. Hanya saja, kendala Sandri adalah si dospemnya yang super duper ribet, sok sibuk, alhasil tiap mau nyetor sering ketunda. Kalau Jaedan, dospemnya sat set sat set. Soalnya mau persiapan haji, katanya. Jadinya, begitu selesai sidang, langsung daftar untuk wisuda di bulan Mei.

.

.

.

.

.

Group Chat

Random People (5)

Briann

Congrats, bruuhh! Akhirnya wisudaa!!

Wiljaa

Selamat Jae, wisuda juga akhirnya!

Sandrii

Selamat, Jeh! Doain gue nyusul secepatnya

Thankyou broo!!!

Amin, San

Kalau dosen lo masih sok sibuk mending lapor minta ganti dospem, daripada ketunda mulu

Devann

Wadaw dah lulus aje lo

Selamat ya!

Yoi, thanks Dep!

Jangan lupa pada dateng ke acara wisudaan gue ya semua!

.

.

.

Hari ini adalah hari yang bersejarah untuk Jaedan. Dimana akhirnya dia bisa jadi sarjana. Dan sekarang Jaedan lagi menunggu giliran namanya dipanggil. Yang ikut masuk ke ruangan untuk menemani Jaedan hanya Maminya. Sedangkan Julia di luar lagi ngumpul sama anak-anak yang lain. Setelah acara di dalam selesai, Jaedan dan Maminya keluar masih lengkap dengan pakaian wisuda, toga dan selendang bertuliskan JAEDAN S. ARKANA S.S dan satu selendangnya lagi bertuliskan CUMLAUDE. Gila, keren. 3 tahun 5 bulan, itu waktu yang dibutuhkan Jaedan untuk berhasil mendapatkan semua itu.

"Nih bunga buat lo, belom afdol wisuda lo kalau belom dapet bunga," Jaedan menerima bunga pemberian Juli. Tenang, bunganya palsu kok.

"Thanks, Jul."

"Wess, Bro!! Selamat!!" Anak-anak pada ngasih selamat atas kelulusan gue.

"Selamat ya, Jae. Mami bangga banget akhirnya kamu."

Meskipun sulid dipercaya, Jaedan bisa jadi lulusan terbaik dengan tambahan cumlaude dibelakangnya, tapi memang benar begitu adanya.

Buat Jaedan, kuliah di jurusan Sastra Inggris itu sama seperti dia yang orang Indonesia tapi tetap belajar Bahasa Indonesia. Gampang-gampang-bingung. Tapi karena dia adalah manusia berdarah campuran yang bukan setahun dua tahun tinggal di luar negeri—apalagi lahir dan besar di luar negeri, membuat Jaedan menganggap proses belajarnya selama kuliah itu seperti makanan sehari-hari saja.

My Unexpected Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang