[16] Urgent Flight

257 27 2
                                    

Group Chat

Random People (5)


Sorry, gue nggak bisa ke studio hari ini

Gue harus cabut ke Belanda siang ini juga

Lil Chicken

Kenapa lo?

Nyokap gue drop lagi

Kepala Suku

Iya selow, safe flight

Gws buat nyokap

Oke thanks

Bontot Wilza

Hati-hati, cepet sembuh buat nyokap

Bontot Devan

Take care. Gws buat nyokap

Tapi lo balik lagi kan ntar?

Ok thanks Wil, Dep

Ya balik, tapi belom tau kapan

Kepala Suku

Iya sans aja

Tunggu nyokap lo pulih aja dulu baru balik

Disini gampang, banyak yang handle

Oke thanks banget

.

.

.

.

.

Subuh tadi, Brian mendapat kabar buruk dari Papanya kalau penyakit Mamanya kambuh lagi. Brian panik sepanik-paniknya. Sungguh, Brian paling benci situasi ini, situasi dimana ia sangat jauh dari sang Mama disaat kondisi Mamanya memburuk. Brian bergegas mencari tiket penerbangan tercepat ke Belanda. Pokoknya hari ini juga Brian harus pulang.

Hanya membawa berkas-berkas penting seperti pasport dan perintilan mandi juga pakaian dalam. Nggak ada waktu buat packing baju, lagian di sana seharusnya masih ada baju lamanya miliknya. Insha Allah, masih muat.

Paling melar dikit bajunya pas dipakai.

Sambil menunggu taksinya datang, Brian mendatangi unit Bi Narsih yang nggak lain adalah tetangga sebelah apartemennya untuk menitipkan kunci apartemen miliknya. Beliau itu tetangga sekaligus orang kepercayaan Brian yang suka bantu bersih-bersih di apartemen Brian. 

Meskipun Bi Narsih terkesan orang mampu karena bisa tinggal di apartemen ini, namun kenyataannya nggak seperti itu. Bi Narsih itu hanya tinggal seorang diri di apartemen yang sudah dibeli alias bukan disewa lagi, dan itu milik almarhum anaknya. Sehari-harinya beliau hanya bekerja sebagai tukang masak di kantin sekolah SMP Swasta elit, sisanya menjadi sukarelawan kalau ada yang membutuhkan jasa tenaganya. 

.

.

.

Setelah sekitar 14 jam perjalanan, akhirnya Brian mendarat juga di Bandara Schiphol Amsterdam. Ia langsung mencari taksi ke rumah sakit tempat di mana Mamanya dirawat. Namun, sebelum ke rumah sakit, ia meminta supir untuk berhenti di tempat moneg changer terdekat.

My Unexpected Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang