[1] Gadis Tangguh

1.1K 68 3
                                    

[GILSHA POV]🌼









Tok...tok...tok...
Tok...tok...tok...




"Aduh siapa sih?" Gue terpaksa harus mengakhiri mimpi absurd gue ini gara-gara mendengar suara orang gedor-gedor pintu apartemen gue sepagi ini.

"Siapa sih yang dat—" Gue buka pintu masih dalam keadaan mata setengah melek, "MAMA?!" Gue kaget begitu sepenuhnya melek tahu-tahu udah ada nyokap nangkring depan pintu apartemen gue.

"Hmm, bagus ya anak perawan jam segini baru bangun?" Nah ini, kebiasaan. Datang-datang nerobos masuk sambil nyindir, untung emak gue.

"Ini kan hari minggu, mah. Gilsha ngantuk banget, semaleman habis nyicil nyusun skripsi."

"Ini juga kenapa apartemen kamu berantakan banget sih, nak?! Ya ampun...." Nahlo, kan gemesnya mode on. Gemes nyeramahin gue maksudnya.

"Ini tuh baru sehari kok, mah. Aku kan sibuk ngampus, nugas, belom lagi mangg—" Waduh mampus lo, Sha. Gue menepuk jidat sendiri sambil merutuki keceplosan gue.

"Jadi kamu masih manggung? Kan mama udah suruh kamu berhenti. Mama tuh nggak suka ya, lihat kamu pulang tengah malem terus. Bahaya, nak."

"Tapi kalau Gilsha nggak kerja, aku nggak bisa bantu Mama bayar sewa apart dong, Mah."

"Kenapa sih, kamu tuh masih aja keukeuh banget bantu biayain? Mama masih mampu kok buat biayain kamu sepenuhnya sampe lulus."

"Yaudah lah. Mama masakin sarapan dulu. Sekarang kamu beresin tuh, masukin baju kotor di sofa ke keranjang cucian, itu juga sampah botol cemilan buang ke tempat sampah, ini juga apalagi kaos kaki di kolong meja, aduuhh.... "

Gilshania Hanandita Rusdy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilshania Hanandita Rusdy

23 tahun

Mahasiswa

Jurusan Ilmu Komunikasi

"I miss the boy who always make me cried from the bottom." -Hana





Hi, nama gue Gilsha a.k.a Hana. Untuk panggilan yang terakhir itu udah nggak berlaku dan gue lebih suka dipanggil Gilsha. Pengecualian untuk dia, dia boleh memanggil gue dengan nama Hana.

Gue anak tunggal dari nol bersaudara. Gue mahasiswi semester akhir yang lagi struggle sama skripshit. Dulu, sebelum gue tinggal disini, gue tinggal di Bandung. Tapi, semenjak papa meninggal 10 tahun yang lalu karena penyakit jantung, semua keadaan berubah.

Dulu, Papa pernah diangkat jadi manager keuangan di perusahaan tempatnya bekerja, hidup keluarga gue jadi lebih baik, bahkan teramat sangat baik. Tapi, setelah Papa meninggal, nggak ada lagi tuh yang namanya hidup mewah. Bukan berarti mendadak jatuh miskin. Papa udah menyiapkan surat wasiat yang isinya bahwa harta peninggalan Papa termasuk rumah akan menjadi milik gue dan Mama, di dalam surat sudah tertulis pembagiannya. 

My Unexpected Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang