Prolog

1.7K 50 3
                                    


Selamat datang di jalan cerita kehidupan seorang Nameera Gumilo Adhikusuma. Gadis SMA yang memiliki senyum manis serta menawan.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Playlist | Bazzi - Mine |


"I just had to let you know you're mine."

__________

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

     "Meer," ujar Tio menginterupsi.

     "Ya? Kenapa si? Muka lo serius banget, padahal daritadi biasa-biasa aja," Meera memandang Tio sambil memicing, menerawang apa gerangan yang membuat ekspresi Tio jadi berubah seserius ini.

     "Gue serius," tambahnya, seraya fokus mengunci pergerakan bola mata milik Meera. Jujur saja, Meera yang ditatap seperti itu gugup bukan main, apalagi kini mereka berdua tengah berada di depan gerbang sekolah. Masih banyak siswa-siswi yang melintas. Dan lagi, sekarang Meera dan Tio menjadi pusat perhatian, karena tadi suara yang dikeluarkan Tio cukup menarik attention anak-anak yang lain.

     "M-mm, maksudnya?" dengan keberanian penuh, Meera berucap, sambil berusaha untuk setenang mungkin. Tidak ingin ekspresi yang dia keluarkan menjadi lebih kaku untuk suasana saat ini.

     "Lo emang beneran nggak ngerti atau cuma pura-pura nggak ngerti?" tanya Tio lagi, yang kini dia mengambil salah satu lengan Meera untuk digenggamnya. Dalam beberapa detik, Meera hanya terpaku pada wajah Tio, lalu pandangannya jatuh ke tangannya yang sedang digenggam laki-laki itu.

     Loh, ini maksudnya apa?

     Meera sungguh-sungguh tidak mengerti. Memang beberapa bulan belakangan ini dirinya dekat dengan Tio. Tapi jujur, di relung hatinya yang terdalam, dia belum ada rasa sama sekali yang tumbuh untuk Tio. Masih ada satu nama yang sangat sulit untuk dia lupakan. Namun, segera dia akan melupakannya. Cepat atau lambat mungkin dia akan jatuh untuk Tio. Karena Meera merasa, Tio pantas untuk dirinya.

The Path Of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang