24. Abangku dan Kakakmu

4.9K 377 35
                                    

Hay gais Nisa come back,ada yang kangen? Nggak ada ya? Ya udah lah nggak apa apa,
penasaran? Cuss baca jangan lupa jejaknya 💕💕comment juga

Aku akan melepaskan kebahagiaan untuk seseorang yang berarti didalam hidupku, karena aku tau kebahagiaan yang kumiliki saat ini adalah kebahagiaan sesaat, dia yang kumiliki nyatanya masih menyimpan rasa kepada wanita lain.

~• Nabilla Zahratussalma •~

Hari ini senyum terus terpancar di wajahku, aku bahagia dan semoga saja akan terus bahagia, melewati koridor kampus dengan senyum yang selalu merekah.

"ehm, kayaknya ada yang lagi seneng banget nih yee..."goda aisyah yang ternyata sudah berjalan membarengiku.

"Waalaikumsalam"kataku menanggapi dengan pandangan masih lurus kedepan tanpa memalingkan wajah kearahnya.

Aisyah tampak menepuk jidatnya dan memperlihatkan deretan giginya "ampun ukhty lupa, assalamualaikum"

Dia tampak heran dengan sikapku, yah bodo amat lah,

"gimana 2 hari sama suami tercinta?"tanyanya membuatku menghentikan langkah dan memilih duduk didepan perpustakaan.

"nggak cuma sama mas faris kali, sama keluarga juga"ujarku menengahi ucapannya.

"iya deh terserah, yang jelas intinya aku seneng liat kamu kaya gini"katanya sambil ikut tersenyum.

"kaya gini gimana maksudnya?ambigu deh"ujarku menggaruk tengkuk.

Tak menjawab aisyah hanya menggunakan telunjuk dan ibu jarinya untuk menarik kedua sudut bibirku membentuk semburat senyuman.

"udah paham ukhty?"tanyanya.

Aku hanya menganggukkan kepala dan kembali berjalan ke kelas mendahuluinya.

"dasar woy bill, kok aku ditinggal sih"gerutunya dan berlari mengejarku.

"assalamualaikum temen temen"sapaku pada teman temanku menirukan youtuber ria ricis.

Mereka hanya mengernyitkan dahi atas sikapku saat ini,

Belum menjawab Aisyah datang terlebih dahulu dengan nafas yang terengah engah "gimana sih bill kok ninggalin"

Tak meninmpali aku hanya duduk dan membuka buku tebal dan membacanya untuk mempersiapkan materi kuliah pagi ini.

"kamu sehat kan bill?"tanya Nindy penasaran.

"hmm"

"jangan terlalu seneng, nanti sedih lagi baru tau rasa, baperan banget sih jadi cewek"kata Mella tak suka.

Aku mendongakkan kepalaku dan berkata tak terima "kok gitu sih Mell, nggak bisa apa liat sahabat sendiri seneng"

"bukan gitu bill, aku nggak mau aja nanti kamu sedih lagi"timpal Mella.

Masih tak terima aku lebih memilih diam tak bersuara.

"tapi iya juga aku nggak boleh baperan, tapi susah buat nggak baper orang mas farisnya aja begitu sikapnya"gumamku dalam hati.

"eh.. eh.. udah ada dosen"kata salah seorang mahasiswa mengintrupsi.

Jam sudah menunjukan pukul 1 saatnya untuk pulang, hari ini aku menunggu jemputan mas faris.

"Billa dijemput?"tanya Mella.

"hooh"jawabku singkat dengan muka datar.

"jangan marah dong bill, aku cuma ngomong aja tadi serius deh"ucap mella meminta pengertian.

Skenario Allah yang Terindah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang