40. Menuju Garis Kebahagiaan,

5.6K 357 30
                                    

Nisa comeback,
Part part genting, dan part part Nisa mau pamit untuk mengakhiri cerita ini,

Nisa mau ngucapin terimakasih ya Nisa butuh vote comment kalian, satu hal Nisa sayang kalian,,

Vote
Vote
Vote
Happy reading sayang

Mas, Billa bahagia....

•~ Nabilla Zahratussalma ~•

Aku masih sesegukan di pelukan mas Faris, apakah ia aku akan ikhlas?
"mas nggak mau denger kamu ngomong gitu lagi sayang"

"tapi kenapa mas nggak mau?mas bilang mas cinta kan sama mbak Rania?"tanyaku sesegukan,

"liat mas!"pintanya membuatku mendongak,

"mas memang cinta Rania, tapi itu dulu bukan sekarang, sekarang mas sudah jatuh sejatuh jatuhnya, sama seperti yang kamu katakan dulu, kamu bilang kamu akan buat mas jatuh cinta sama kamu kan? Dan kamu berhasil, mas kalah mas benar benar jatuh cinta sama istri mas"katanya tersenyum,

"tapi hiks kasian mbak Rania mas, tadi dia bilang, dia ingin menghabiskan waktu di akhir hayatnya sama mas,"ujarku menanggapinya,

"kita bukan Allah, yang tau umur manusia sampai kapan,-"

"tapi tadi mbak Rania bilang umurnya nggak akan lama lagi"ucapku menggebu,

"sttss, dokter itu bukan Allah, dia hanya memvonis, Rania pasti sembuh, satu hal, mas nggak akan pernah poligami"katanya tegas,

"maafin Billa mas, Billa gegabah ngambil keputusan tadi, maaf ya mas?jujur Billa nggak ikhlas mas, dengerinnya aja Billa sakit, Billa nggak mau mas Faris buat siapapun, Billa mau mas Faris buat Billa aja titik!"katanya merajuk manja seperti anak kecil,

"iya mas Farisnya Billa, cuma Billa kok yang mas Faris punya"timpal mas Faris membuatku bersemu dan menenggelamkan wajahku di dadanya,

"masss"

"apa sayang, bener kan? Sayang... "godanya lagi,

"mas Faris! Nyebelin!"kesalku serak,

"hahaha, istriku berbeda sekali dari yang dulu, ternyata benar kata ayah, istriku itu manja, sangat manja"kata mas Faris dengan senyuman mautnya,

"iya Billa manja, emang kok manja!"seru ku tak terima,

"tapi mas suka kok kamu manja, tenang aja kemanjaan kamu nggak akan membuat mas berpaling, malah membuat mas akan selalu bertahan bersamamu, karena kemanjaanmu adalah candu yang takkan pernah bisa hilang, aku tidak tahu bagaimana jika aku hidup tanpa dirimu"ujarnya sok puitis,

"gombalanmu sok puitis!"timpalku terkekeh,

"aku akan selalu ada di hatimu bidadariku, Nabilla Zahratussalma putri dari bapak Himawan, yang tanggung jawabnya sudah ada di pundakku saat ini"katanya menatapku dengan tersenyum lagi,

"idihh, belajar kata kata gombal kaya gitu dari mana mas?"tanyaku kali ini marasa geli dengan ucapannya,

"kamu punya gombalan puitis nggak buat mas?"tanya mas Faris,

"ada, ehm.... ketika senja bersua dengan semesta, dan ketika tuan di depan muka berujar cinta hatiku bahagia tak terkira, ada hal yang tak dapat terucap dari mulut puanmu yang dulu tak bahagia apalagi tertawa, sekarang semua nyata tak ada lagi ilusi yang fana, ku melihat senyum indah di pelupuk mata, bahkan aku bisa menatapmu lebih lama, aku bahagia karena aku percaya Allah maha baik yang menakdirkan mu, menjadi bapa dari utun utunku yang lucu tak terkira, terimakasih atas segalanya mas"kataku tersenyum manis dengan tangan mengusap usap wajahnya, mulai dari dahinya, alisnya, matanya, hidungnya, pipinya, dan terakhir aku mencium keningnya,

Skenario Allah yang Terindah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang