Hay hay Nisa come back ,ini part mengandung ke uwuuan, Nisa mikir ini sambil meluk guling, masih muda Nisa nggak ada yang dipeluk jadi meluk guling dulu aja ya... Hadeuh para jombol yang sabar ya...
Happy reading sayang..
Anugrah terindah begitu tercipta, lantas aku bahagia, namun apa itu akan sirna? Sedangkan aku masih ingin menyimpan harsa tanpa menimbulkan luka,
~• Nabilla Zahratussalma •~
Rania tampak menimang nimang jawabannya, bingung jika perempuan yang didepannya berbohong, karena dia tau bahkan sangat tau jika perempuan itu tak sedikitpun menerimanya dulu, lantas mengapa Lidya malah mau bekerjasama? Sungguh sangat aneh.
"gue bingung, satu hal apa kalau kita kerjasama loe bakal jamin Faris balik kepelukan gue?"tanyanya sambil menawar agar ia mendapat apa yang dia inginkan.
"gue jamin, dia bakal cerai sama tu cewek dan balik sama loe,"jawabnya menyeringai, "gimana tawaran gue?"tanyanya lagi.
"oke deal gue mau ikutin loe, kita kerjasama"timpalnya menyeringai.
"apa ada rencana buat sekarang?"tanya Rania memainkan kunci mobilnya.
"gue masih belum punya,"jawab Lidya sambil berpikir,
"loe ada?"tanyanya lagi
"coba gue pikir dulu, ehm.. "jawabnya mengetuk ngetukkan jarinya ke dagu,
"gue tau!!"pekiknya keras.
"jangan keras keras bego!"pungkas Lidya menepak lengan Rania yang bicara dengan keras.
"si udik kan hamil tuh, gimana kalau kita buat dia tertekan?"tanyanya membuat Lidya manggut manggut,
"caranya?"tanyanya lagi,
"gue tau Faris pasti susah buat lupain gue, gue mau jadiin anak yang gue kandung sebagai alesan"jelasnya membuat Lidya melongo mendengarnya.
"loe hamil anak Faris?"tanya Lidya tak percaya.
"ya nggak lah, bukan anak Faris, cukup gue sama loe yang tau masalah ini, gue bakal dateng ke rumah loe dan memporak porandakan semuanya"ujarnya tersenyum menang.
"berapa bulan usia kandungan loe?"tanya Lidya dengan tatapan jijik melihat wanita didepannya.
"dua bulan"jawabnya singkat,
"hamil anak siapa sih loe, kasih tau lah sama gue"ujarnya memelas.
"gue hamil anak Reyhan manager gue, tutup mulut loe tapi, bisakan?"ancamnya.
"kok bisa loe hamil anak dia?"tanyanya masih tak percaya.
"ya bisa lah pakai nanya lagi kita kan saling cinta"jawabnya menimbulkan tanda tanya besar bagi Lidya.
"saling cinta? Bukannya loe cintanya sama Faris?"tanya Lidya penasaran.
"nggak tuh, loe salah Faris itu terlalu alim, tapi dia BODOH! mau aja diperdaya sama gue bertahun tahun lagi, cih..gue butuh dia karena dia itu kaya, profesinya menjamin, cocok banget buat dijadiin suami, buat gue pamerin sama temen gue lah, apalagi"ujarnya menimbulkan kemarahan Lidya bisa bisanya wanita didepannya hanya memperdaya adiknya.
"masih mau kerjasama sama gue hmm?"tanyanya lagi.
"masih,!"jawabnya singkat.
"loe kabarin gue kalau si udik itu udah pulang,dan inget suruh nyokap loe biar dia main ke rumah loe, gue bakal dateng"ujarnya dan pergi meninggalkan Lidya
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
General Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...