Bahagia ketika merasakan segala perhatian yang kau berikan padaku, terimakasih aku tau itu tidak dari hati, namun aku bahagia.
•~author~•Dua hari sudah aku dirawat di rumah sakit ini, selama itu juga aku mendapat perhatian yang selama ini belum pernah ku rasakan selama menjadi seorang istri.
Sikap mas Faris sedikit berubah menjadi lebih perhatian padaku, seperti mengimami sholat yang seharusnya sudah dilakukan pada saat pertama menikah tetapi baru dilakukannya, tapi aku tetap bahagia, lalu menyiapkan makanan, seperti saat ini dia masih membujukku untuk makan namun aku masih tidak mau membuka mulutku,"Aaaa"ucapnya seraya mengarahkan sendok yang terisi penuh nasi lembek kepadaku.
"Hmm tidak mau mas, mulutku pahit untuk makan" jawabku dengan nada kesal.
"Menyusahkan, jika begitu kapan kau akan sembuh? Cepat makan kalau tidak aku tidak akan kembali kesini untuk melihatmu"pungkasnya dengan tatapan membunuh kepadaku.
Aku hanya meneguk ludahku,
"Iya oke sini aku bisa sendiri"jawabku akhirnya.Entah mengapa hari ini aku senang melihat wajah kesal mas Faris begitu menyenangkan.
"Assalamualaikum"salam Ridwan sambil masuk kedalam ruanganku.
"Waalaikumsalam"jawabku dengan senyum yang tak pudar dari mukaku.
Sedangkan mas Faris menengok malas tanpa menjawab salam Ridwan.
"Ngapain loe kesini sih,suka banget ganggu"kata mas Faris kesal.
"Mas, kalau ada orang salam itu dijawab nggak baik tau"tegurku.
"Iya iya waalaikumsalam"ucapnya malas.
"Minggir loe, gue mau ngomong sama calon istri gue, dan loe sebagai calon kakak ipar yang baik harus mendukung gue buat pdkt sama bidadari gue ini" kata Ridwan panjang lebar.
"Enak aja gue nggak bakal dukung loe"sinisnya.
"Terserah loe lah, minggir dulu gue mau cek Nabilla dulu. Minggir minggir"ujar Ridwan sambil menggeser posisi duduk Faris.
"Hey bidadarinya Ridwan, gimana udah baikan?"tanya Ridwan.
"Alhamdulillah kak, udah baikan"jawabku dengan senyuman.
"Alhamdulillah"timpalnya.
"Gak usah pakai senyum juga kali"kata mas Faris.
"Ris, Billa udah boleh pulang hari ini"ucap Ridwan pada Faris.
"Serius kak, Nabilla udah boleh pulang?"tanyaku antusias
"Iya"
Dreett dreett
"Sebentar gue angkat telepon dulu"ujar mas Faris sambil keluar ruangan.
"Hallo sayang kamu lagi dimana..?"
....
"Aku lagi di rumah sakit, emang kenapa sih ada apa sayang hmm?"
....
"Kamu bisa tolong anterin aku nggak, ke mall besok aku ada fashion show jadi tuh ya aku mesti beli banyak baju buat dipakai besok"
....
"Hmm kayanya nggak bisa deh soalnya aku harus nganter si Nabilla balik kerumah"
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
General Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...