36. Tak punya Hati,

4.1K 357 21
                                    

Nisa come back yeay...

Sebelum mulai jangan lupa buat vote ya supaya authornya rajin update,,

Tau nggak gimana sakitnya yang baca banyak yang vote sedikit, 😞 sakit banget...

Tembus 100 vote di part ini dan dua part sebelumnya besok up lagi,,

Happy reading

"kamu adalah wanita berhati iblis!"
~• Nabilla Zahratussalma •~

Ridwan sedang bergelut dengan pikirannya, kesal? Jelas! Rania bisa bisanya melarikan diri, kini ia mencari informasi melalui cctv rumah sakit, ia bukan orang bodoh yang tak berilmu, untung saja ia ingat jika rumah sakit besar ini memiliki cctv di setiap penjuru,

Ia berjalan menuju sebuah ruangan yang memonitori cctv, segeralah ia masuk satu hal ia ingin semuanya terungkap dan sebisa mungkin memenjarakan orang yang telah mencelakakan calon bidadarinya, eh ralat bidadari sahabatnya,

"tolong kamu cek cctv di taman rumah sakit"perintah Ridwan pada salah satu petugas,

Layar monitor mulai memperlihatkan orang orang yang berlalu lalang, fokusnya kini hanya pada dua orang yang sedang berbincang, siapa lagi kalau bukan mbak Lidya dan Nabilla,

Ridwan melihat jika Nabilla meminum air yang mbak Lidya berikan kepada Nabilla, ia mencoba membuka pikirannya,

"apa mungkin gara gara air itu Billa keguguran?"gumam Ridwan dalam hati,

Ia terus melihat secara seksama kejadian apakah yang akan terjadi selanjutnya setelah Billa meminum air tersebut,

Dan matanya melotot tak percaya, Billa merintih kesakitan namun apa?mbak Lidya tak ada niatan sedikit pun menolongnya bahkan hanya tertawa? Apa maksudnya? Ia terus memandangi layar yang menyala tersebut, dan selanjutnya ia melihat Billa marah dan menangis, kemudian mbak Lidya pergi dan Nabilla pingsan,

"jadi benar, mbak Lidya pelakunya!shit kurang ajar!"umpatnya geram,

"saya minta kopian yang ini, bisa kan di taruh di smartphone?"tanya Ridwan,,

"bisa dok,"jawab petugas tersebut mengutak atik komputernya dan berhasil memindahkan bukti kejahatan seorang Lidya,

"gue akan laporin loe ke penjara!"geramnya dengan tangan yang mengepal,

Ridwan menuju ke kantor polisi untuk melaporkan kasus ini, dan ia harus mencari Rania untuk menjadi saksi tentang kecelakaan Nabilla,

Ridwan tak habis pikir bagaimana bisa Lidya melakukan kejahatan yang diambang batas kehancuran adik iparnya sendiri?
"dasar iblis!"umpatnya memukul kemudi mobilnya,

Karena Ridwan tak kunjung bertemu Rania, ia pun memutuskan untuk melaporkan kasus masalah keguguran Nabilla terlebih dahulu,

••••••

Operasi Nabilla berjalan lancar, Faris sudah memberitahukan hal ini pada keluarganya dan keluarga Nabilla tentunya mereka merasa sangat syok, sedih bercampur jadi satu,

Faris memasuki ruangan istrinya, hatinya tak karuan mendengar bunyi monitor kecil yang berada disamping istrinya, matanya memanas melihat selang oksigen yang menghiasi wajah cantik istrinya, air matanya jatuh dengan sendirinya melihat tangan yang tertancap selang infus dengan tubuh istrinya yang terbaring lemah di ranjang pesakitan,

Mengapa harus Nabilla yang menderita, kenapa bukan dirinya saja? Mengapa harus Nabilla yang menanggung kesakitan?mengapa?

Ia meraup wajahnya dan berucap istighfar, "Astaghfirullahaladzim"

Skenario Allah yang Terindah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang