"Entah mengapa aku benar benar terjebak dalam suatu masalah besar yaitu hidup bersama patung es sepertimu"
Nabilla zahratus SalmaDi sebuah ruang IGD tampak seorang wanita yang menanti dokter yang akan menanganinya.
"Dokter Ridwan tolong pasien ini dok badannya sudah dingin dari tadi"ujar salah satu suster dengan sedikit panik.
"Baiklah ayo kita harus selamatkan nyawanya,"timpal Ridwan
Langkah Ridwan tercekat saat tahu siapa yang ada diatas ranjang pesakitan saat ini.
"Ya Allah calon bidadariku, Nabilla kenapa kamu?"tanya Ridwan sambil mengamati wajah pucat Nabilla.
"Dokter kenal dengan wanita ini?"tanya suster
"Iya saya mengenalnya, cepat lakukan tindakan"
"Baik dok"
Ridwan dan asistennya melakukan apa yang seharusnya dilakukan tak henti hentinya dia berzikir agar keadaan Nabilla baik baik saja.
"Bagaimana?"tanya Ridwan.
"Alhamdulillah dok pasien baik baik saja"
"Alhamdulillah, kalau begitu saya akan keluar menemui keluarganya, ehmm tadi siapa yang mengantar dia kesini?"tanya Ridwan
"Pasien kesini diantar oleh ibu ibu lumayan tua tadi, kayanya ibu itu menunggu di luar dok"jawab suster.
"Baiklah, segera pindahkan Nabilla keruang rawat inap"perintah Ridwan.
"Baik dok"
"Dengan keluarga Nabilla?"tanya Ridwan.
"Iya dokter, abdi teh keluargana teh nabilla, apa teh nabilla teh nggak apa-apa tah?"tanya bi Minah.
"Iya nggak apa-apa, sekarang sudah dipindah keruang perawatan, ia hanya demam dan sedikit kecapaian dan mungkin kurang tidur"ujar Ridwan.
"Alhamdulillah, dokter boleh tanya ruangannya teh dimana?"tanya bi Minah.
"Ada diruang Bougenville 1"jawab Ridwan.
"Yasudah atuh saya teh kesana dulu dokter, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
🍃🍃🍃
Faris terlihat sedang lenggang kali ini, ia hanya mengotak Atik Smartphonenya dan tak ada pekerjaan.
"Tumben bi minah telpon ada apa?"tanyanya.
"Nggak perlu dipikirin lah"
Ridwan datang dengan jalan gontainya menghampiri Faris
"Assalamualaikum, brokuh"salam Ridwan dengan suara lirih.
"Waalaikumsalam"jawab Faris sambil mendongak menatap Ridwan.
"Oyy kenapa loe tumben tumbenan lesu gitu"tanya Faris sambil beringsut duduk disamping Ridwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
Ficción General[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...