Selamat membaca part bahagianya Nabilla ya gaiss,
Bahagia adalah frasa yang menghunus hati, dia berisi semburat tawa yang tak terhenti, senyum, dan air muka yang berseri, mengisi kehidupan yang sebelumnya hanyalah ilusi, namun sekarang ini bukanlah sebuah MIMPI
¤ Nabilla Zahratussalma ¤
Arunika telah menyapa, aku telah mengganti pakaianku dengan gamis cukup mewah berwarna silver dan juga pashmina syar'i yang menjuntai indah membalut kepala hingga dada, dengan sedikit make up tipis yang telah kubawa dari indonesia hanya untuk bang hafidz tercinta.
mas faris dengan jas berwarna senada denganku dengan lengan yang singsingkan seperempat dan juga sepatu panthofel yang mengkilap, tak hanya itu rambutnya yang telah ia atur sedemikian rupa, bau maskulinnya yang begitu menyeruak,sungguh membuat hatiku berdegup tak beraturan, dengan netra yang tak berpindah sedikitpun menatap ketampanan suamiku.
"mas tau mas begitu tampan dan menawan kan?"katanya sombong sambil menyugar rambut yang sebelumnya telah diolesi gel rambut.
Oh, aku ketahuan kali ini, aku langsung memalingkan wajah dengan pura pura memperbaiki kerudungku,
"kenapa? Gugup banget yah, ketauan kan?lagi liatin mas"ujarnya terkekeh dan duduk disampingku, di pegangan samping sofa karna kebetulan aku duduk di pinggir sofa, dan dia menatapku.
"a-apa sih mas liat liat"kataku gugup dan kesal.
Aku benar benar gugup kali ini, bagaimana tidak mas faris begitu dekat denganku membuat jantungku tak berhenti berdegup.
"liatin istri itu dapet pahala"katanya dengan senyum sambil menaik turunkan alisnya.
Aku melihatnya bertambah gugup "apaan sih mas, sana deh minggir"
Dia berdecak kali ini "kenapa nggak kamu aja yang geser, toh disamping kamu masih luas kan kamu aja yang mau deketin mas"
Aku tercengang, bagaimana lupa kalau aku duduk di pinggir kanan sofa jadi jelas disampingku masih sangat cukup untuk duduk 4 orang bahkan.
"tau ah mas faris ngeselin, billa marah, billa mau ketemu sama ibu di lobby hotel"ucapku sambil menjulurkan lidah kearahnya dan pergi meninggalkannya.
"ya udah sana, mas bakal cari wanita mesir yang cantik, terus mas bawa ke indonesia buat mas nikahi"ujar mas faris sedikit keras, mencoba meledekku.
Aku yang berjalan sudah sampai daun pintupun berhenti karena mendengar ocehannya, aku tau itu tidak serius tapi aku malah menanggapinya, dia terkekeh saat aku berbalik kearahnya, "terus mbak Rania mau kamu kemanain mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
Ficción General[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...