NISA HADIR KEMBALI
JANGAN LUPA VOTE!!!
VOTE GRATIS...
"love you mas"
•~ Nabilla Zahratussalma •~
Aku sedang berada dalam fase fase mode manja dan sensitif, sungguh hari ini terasa berat jika mas Faris harus pergi bekerja, dan dengan segala bujuk rayu akhirnya mas Faris memperoleh izin untuk tidak bekerja hari ini dan lebih memilih menemaniku,
Aku dan dia sedang duduk di ruang keluarga dengan TV yang menyala memperlihatkan kartun kesukaanku apa lagi kalau bukan upin dan ipin, aku menyender di bahunya sangat nyaman,
"mas, maafin Billa ya, mas jadi nggak berangkat ke RS"ujarku merasa bersalah,
"mas senang kok sayang, jadi nggak perlu ngerasa bersalah"timpal mas Faris,
"sebel deh, kalau mas Faris dipecat gimana?"tanyaku cemas,
Mas Faris terkekeh sambil mencium pucuk kepalaku, "nggak mungkin lah, secara mas itu tau kan siapa?"
"jangan terlalu sombong mas!nggak boleh"kataku memperingatinya
"iya sayang, my little humairahnya mas"pungkasnya mencubit pipiku,
"aish, sakit mas"gerutuku bertambah kesal,
"abis gemes banget pipinya kaya bakpao, tampah besar loh,"ucapnya lagi kali ini dengan menusuk nusuk pipiku dengan jarinya,
Aku hampir menangis, air mataku sudah tumpah dengan sendirinya, "mas, Billa udah gendut ya? Billa nggak cantik iya kan?hiks"
Mas Faris menghadapkanku padanya,jarinya mengusap air mataku, "cantik kok sayang, kamu kiyut..."
Aku menatapnya berbinar, "jadi Billa masih cantik mas?"
Mas Faris terlihat sangat gemas terhadapku ia kali ini mencium pipiku berkali kali, "iya sayang, lucu banget istrinya siapa ini?"
"Billa lucu juga?"tanyaku lagi,
"iya lucu banget kaya upin tuh"ujar mas Faris malah membuatku mengerucutkan bibirku,
"kok upin, nggak mau lah, mas Faris mah jahat!"kataku tak terima,
Mas Faris nampak frustrasi namun ia tetap memandangku dengan tersenyum, "terus kamu maunya kaya siapa?"
Aku berpikir sejenak, "ehm... Billa kaya doraemon kan lucu"
"doraemon gendut wlee"ledek mas Faris membuatku tambah marah,
"terserah Billa ngambek!"kesalku meninggalkannya dan memilih pergi ke kamar,
"Billa, mas kan bercanda sayang"pekik mas Faris yang ternyata mengikutiku sampai kamar,
Aku duduk di pinggiran kasur dengan bermain ponsel, melihat apakah ada tugas kuliah besok, hari ini kebetulan aku libur kuliah,
"sayang, maaf ya?kamu mau apa deh mas bakal turutin tapi maafin mas"ujarnya memegang tanganku,
Aku mematikan ponsel dan menatapnya, "Billa mau beli pabrik ice cream"
"Hah!? Kamu yang benar aja dong sayang"kata mas Faris tidak terima,
Air mukaku mulai sendu, air mataku perlahan menetes lagi, "mas jahat! Billa cuma minta pabrik ice cream mas!"
Mas Faris menyugar rambutnya frustasi,"Billa sayang, nggak bisa pabriknya kan besar, jadi kita beli ice creamnya aja ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
General Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...