Pagi ini seperti biasa aku sedang bersiap untuk berangkat ke kampus
"Assalamualaikum ayah,ibu"ucapku seraya beringsut duduk di dekat ibu.
Ya kegiatan pagiku seperti biasanya sarapan bersama keluargaku.
"Kok cuma ayah sama ibu sih dek yang disapa kakakmu yang ganteng ini apa ngga kelihatan"ucapnya dengan nada sombong.
"Iya iya maap kan adikmu ini bang" timpalku dengan sedikit tertawa.
Tiba tiba ayahku membuka suara
"Billa"panggil ayahku
"Iya ayah ada apa?"tanyaku dengan penasaran.
"Ada yang ingin ayah bicarakan denganmu nak"ucap ayah dengan nada yang melembut.
"Ayah harap kamu dapat mengerti apa yang ayah rasakan karena hanya kamu yang bisa membantu ayah"kata ayah dengan sedih.
"Maksudnya ayah apa Nabilla ngga paham yah"timpalku dengan penasaran.
"Jadi ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak teman ayah nak,karena perusahaan ayah sedang diambang kebangkrutan hanya teman ayah yang bisa membantu ayah nak apakah kamu bersedia untuk menerimanya nak ayah mohon tolong ayah nak",ucap ayah memohon
Kaget itulah yang aku rasakan sungguh sulit untuk menjawab pertanyaan itu sekarang rasanya ingin aku menolak tapi bagaimana dengan ayah pasti beliau akan kecewa .
"Emm...beri Nabilla waktu yah Nabilla akan fikirkan terlebih dahulu" jawabku membuat ayah sedikit lega.Faris POV
"Den Faris ini makanannya sudah siap"panggil mbok Minah
Dari dalam kamar ku dengar sayup sayup suara mbok Minah yang memanggilku segera ku turun untuk sarapan. Aku memang tinggal hanya dengan pembantu dan tukang kebun serta satpam saja toh aku tidak ingin merepotkan orang tua dan akupun sudah punya rumah sendiri.Drrtt..
" Baru juga mau makan.hah mamah ngapain telfon sepagi ini"gerutuku dengan sedikit kesal.
"Assalamualaikum mah ada apa telfon pagi pagi?"tanyaku pada mama
Didengarnya mamah dengan seksama
" Iya ris nih katanya ada yang papah mau bicarakan sama kamu"jawab mamah dengan menyerahkan hpnya ke papah.
"Ada apa pah Faris udah mau berangkat nih ada pasien"kataku dengan memakai sepatu.
"Faris papah mau menolong teman papah tapi syaratnya kamu akan papah jodohkan dengan anak teman papah kamu mau ya ?"tanya papah
Mendengar kata kata itu aku yang sedari tadi memakai sepatu langsung menghentikan kegiatan ku.
"Akan aku fikirkan pah."jawabku sedikit ragu .
"Ya sudah papah tunggu jawabanmu itu, wassalamu'alaikum"katanya seraya menutup sambungan telepon.
"Waalaikumsalam"jawabku singkat.
Aku memang ingin jodoh yang baik tapi kan papah tau aku tidak suka dijodohkan jodohkan seperti ini huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah yang Terindah (END)
General Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] My first story ya, maaf kalau bagian bagian awal rada amburadul, bakal direvisi setelah cerita selesai, [mohon hargai setiap part dengan bintang] Enjoy this story gaes, PLAGIATOR MENJAUH, yang plagiat, istighfar dan ingat...