11.

170 21 0
                                    

Suara musik yang kencang bercampur dengan suara manusia dalam keramaian ruangan itu tak membuat kedua manusia yang menempati bagian ujung ruangan disana terganggu. Sebaliknya mereka terlihat sedang menikmati keheningan di meja nya.

Natasya yang masih merasa takut atas kejadian tadi,dan Yoon yang mencoba menenangkan diri nya dari rasa kesal karena dua orang brengsek yang menganggu mahasiswi nya.

Setelah menghabiskan botol kedua nya,Yoon pun beranjak dari bangku dengan sedikit terhuyung.

"Pak,biar saya bantu"

Setelah keluar dari klab,kedua nya kembali diam menunggu supir yang sebelumnya Natasya panggil untuk mengantar mereka dengan mobil Yoon.

"Nat"

"Hm?"

Wanita Kim itu mendongak kemudian menyipitkan mata nya agar dapat melihat jelas wajah dosen nya yang terkena cahaya lampu jalan.

"Ke–"

"Permisi,apa udah siap?"

Natasya menengok pada lelaki yang menginterupsi ucapan Yoon,lalu mengangguk menanggapi nya.

"Ayo,pak"

Tak ada tanggapan,sebaliknya Natasya samar-samar menemukan lelaki itu tersenyum sambil menatap nya dengan mata sayu khas orang mabuk.

Meski tak mengerti alasan yang membuat nya tersenyum,tapi Natasya tak berbohong kalau saat melihat itu jantung nya berdegup cepat.

////

Mobil itu melaju menjauh dan mulai memasuki jalan raya. Tak ada yang saling berbicara disana,namun gerakan tiba-tiba Yoon yang menyandarkan kepala nya pada bahu Natasya membuat gadis itu sedikit tersentak.

"Pak?"

Ia sedikit menunduk untuk melihat wajah Yoon. Tapi sebaliknya Natasya kembali terkejut saat merasakan bibir beraroma alkohol itu menyentuh bibir nya,mencium juga melumat nya dengan lembut.

Natasya yang semula ingin mendorong tubuh Seungyoon menjauh,justru merasakan leher belakang nya di tarik hingga membuat ciuman mereka semakin dalam. Gadis itu bahkan dapat merasakan bibir nya yang di hisap dan sesekali di gigit oleh Yoon hingga menimbulkan suara decakan dalam sepi nya mobil.

"Nngghhh––"

Wanita itu melenguh setelah Yoon melepaskan bibir nya,ia lantas mengalihkan wajah nya karena merasa gugup.

"Nat"

"Ya,Pak?"

Pemilik nama itu tak menengok,ia hanya melirik sekilas saat merasakan bahu nya kembali menjadi sandaran. Lalu,secara perlahan ia mulai merasakan sesuatu yang basah menyentuh kulit nya diikuti suara isakan milik dosen itu.

Dengan hati-hati ia pun menyentuh lengan Yoon,berharap yang ia lakukan cukup membuat dosen itu tenang.

"Hhsss,Pak.."

"Jangan tinggalin saya"

Meski ragu,tapi Natasya memilih untuk tetap meng-iya-kan pertanyaan dari suara parau itu.

"Ia sedang mabok,jadi biar aja. Mungkin jawaban ini bisa membuat nya lebih tenang" ,pikir Natasya.

"Pak Yoon–"

"Yoon,cukup panggil saya Yoon"

"Ya?"

"Kalau kamu bosan bilang,ya– tapi jangan pergi begitu aja"

Setidaknya itu lah suara terakhir yang Natasya dengar sebelum akhirnya lelaki Kang itu terlelap di tengah tangis nya.


/////

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang