14.

184 22 2
                                    

"Kenapa hanya berdiri di situ,ayo masuk"

Aku mengerjap cepat seperti baru tersadar dari sesuatu,kemudian menghampiri Yoon yang sudah berdiri di dalam. Ku lihat tak ada yang berbeda dalam ruangan itu,semua nya masih nampak seperti biasa. Tapi,pikiran ku segera berubah saat melihat penampilan Yoon yang kini berdiri di samping meja nya.

Aku tak tau mana yang lebih tepat diantara dua hal ––Yoon yang memang tak  menyembunyikan apa pun atau lelaki itu sudah terlalu ahli untuk bersikap biasa saja. Pasal nya dengan kancing bagian atas yang terbuka,serta lengan yang di gulung asal-asalan lelaki itu masih terlihat tenang sambil menatap ku.

"Kamu udah gak ada kelas lagi setelah ini?"

Ujar nya sembari mendekati ku.

"Engga,kelas aku mulai jam 5 sore"

"Lalu?"

"Ya?"

"O–oh,aku ingin mengajak mu makan siang"

"Hm,baiklah ayo"

////

Natasya memilih berjalan agak lebih jauh di belakang dosen nya saat mereka menuju parkiran. Memperhatikan punggung lebar Seungyoon dari belakang diam-diam menjadi daftar kesukaan nya saat ini.

"Nat?"

"Ya,Prof?"

"Jauh banget jalan nya,sini"

Gadis Kim itu tersenyum tipis sambil menoleh ke sekeliling nya sebelum ia bergegas menghampiri Yoon.

"Ini masih di lingkungan kampus,Prof"

"Lalu?"

"Aku..."

"Malu?"

"–kamu gak hidup untuk menyenangkan pikiran mereka,Nat..jadi biarin aja mereka sibuk dengan pikiran yang mereka buat"

Seungyoon meraih pinggang Natasya lebih dekat hingga berada di samping nya,kemudian mengajak nya masuk ke mobil.

"Nah,kita makan apa?kamu mau makan apa?"

Seungyoon menengok dan menemukan Natasya yang hanya diam sambil menatap nya,ia pun menghela nafas pelan.

"Bianca–– dia yang kemarin meminta perbaikan nilai pada saya"

"..jadi tadi saya memberi nya ujian singkat,maka nya gak dengar waktu kamu mengetuk pintu"

Natasya tak bergeming,sebab ucapan itu mendadak terdengar ambigu di telinga nya.

"Memberi ujian...perbaikan nilai..."

Tapi,Natasya segera mengabaikan pikiran nya dan memilih tersenyum kecil sembari memasang safety belt nya.

"Aku gak bertanya tentang itu,Yoon"

🌼

Yoon agak merasa gelisah sejak mereka tiba di tempat makan,sebab gadis itu sama sekali tidak bersuara seperti biasanya. Berkali-kali Yoon melirik ke arah wanita muda yang terlihat sibuk mengunyah makanan nya.

Gadis itu mendongak dan langsung menatap tepat di mata dosen nya. Namun raut wajah nya terlihat tak berbeda jauh dengan yang biasa Yoon tunjukkan saat di kelas –datar,tanpa ekspresi apa pun.

"Yoon"

"Ya?"

"Apa aku harus mendapatkan nilai E biar kamu berhenti bercinta dengan gadis-gadis itu?"

Ungkap nya dengan sedikit berbisik.

Seungyoon terbatuk-batuk mendengar ucapan sarkas itu,ia pun menghela nafas dan kembali diam mengikuti yang dilakukan Natasya saat ini.



////

Aku tak peduli apakah ucapan tadi akan membuat nya marah,karena ku rasa itu cukup tepat untuk membuat nya berpikir.

Ya,aku memang tak terlalu memikirkan tentang desas-desus tentang Yoon,tapi setelah kejadian tadi siang aku mulai merasa terganggu.

Dan,ya..itu wajar kan untuk seorang yang berstatus 'pacaran'?

Kami sudah kembali berpisah satu jam lalu sejak tiba di kampus,tanpa banyak bicara aku pun meninggalkan nya di parkiran kemudian segera menuju perpustakaan.

Sepi,tak ada satu pun mahasiswa yang sekelas dengan ku di dalam sini.

Setelah mengambil beberapa buku yang cukup menarik,aku langsung mencari tempat yang agak lebih jauh dari meja lain nya.

Cring..

Ah,aku lupa mematikan ponsel sebelum masuk.

Membaca itu membuat sudut-sudut bibir ku terangkat,aneh rasa nya melihat emoji menggelikan itu dalam room chat kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membaca itu membuat sudut-sudut bibir ku terangkat,aneh rasa nya melihat emoji menggelikan itu dalam room chat kami.

Tapi,hal itu tak membuat ku berniat membalas pesan nya. Lantas aku segera mematikan ponsel dan menyimpan nya di dalam tas.

🌼

Seungyoon nyaris tak percaya dengan apa yang tadi ia ketik dalam pesan singkat nya,berkali-kali pandangan nya tak lepas dari emoji berbentuk hati berwarna biru itu sambil mendesah pelan.

Ia merasa terjebak dengan perasaan nya sendiri,tapi aneh nya tak ada sedikit pun niat Yoon untuk meninggalkan gadis Kim itu.

Sembari mendongak ia menatap plafon putih jauh di atas kepala nya,kemudian Yoon memejamkan mata.

"Ini akan menjadi rumit. Sialan,gimana bisa gue jatuh cinta sama dia–"

Kemudian saat ia tenggelam dalam pikiran nya,ucapan sarkas Natasya kembali berputar di kepala nya.

"Apa gue minta maaf aja kali,ya?"

"Tapi..itu berarti gue harus menceritakan semua nya. Termasuk....tentang wanita itu?"










































©Babyinseo

** To be continued **

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

** To be continued **

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang