12.

176 21 0
                                    

Natasya memang sudah mengira kalau mereka akan menjadi tontonan pagi saat ia turun dari mobil yang sama dengan Seungyoon,tapi ia masih tetap gugup saat merasakan banyak mata dan suara bisik-bisik yang mengelilingi nya.

Berbeda dengan Seungyoon yang nampak begitu santai,ia bahkan menarik tangan Natasya untuk di genggam.

"kenapa kok nunduk?"

"Pak–"

"Yoon"

"Yaa...yyoon–– saya malu"

"Ck,ayo kita masuk"

Wanita itu pun pasrah saat Yoon menarik nya dan melewati koridor yang cukup ramai,mereka pun terus berjalan dan memasuki lift yang baru saja terbuka.

"Yoon.."

"Hm?"

Seungyoon ikut menunduk saat merasakan tangan yang lebih kecil dari milik nya itu mencoba lepas dari genggaman nya.

"Boleh nanya sesuatu?"

"Tanya aja"

"Eum–– hubungan kita saat ini...apa?"

Pria Kang itu mengernyit selagi memperhatikan wajah mahasiswi nya yang terlihat gugup. Kemudian,dengan sedikit menunduk ia mengecup singkat bibir merah muda yang sudah berlapis lip gloss aroma cherry itu.

"Bukan nya saya udah bilang ya sewaktu kita di klab semalam?"

Ya,Natasya tentu ingat akan hal itu tapi sebelumnya ia kira dosen nya mengatakan itu hanya untuk melindungi nya dari pria mesum yang mengganggu nya semalam.

"Saya mungkin gak akan menyampaikan nya dengan cara romantis,tapi saya rasa itu cukup?"

Ting..

"Ayo"




/////

Dua puluh menit berlalu sejak kami tiba di ruangan,aku memilih tak banyak bicara dan mencoba sibuk dengan beberapa berkas yang belum tersusun di atas meja nya.

Sedangkan Yoon terlihat mengerjakan sesuatu di balik laptop nya.

Ku rasa ini waktu yang harus ku nikmati,sembari mengistirahatkan jantung ku yang sedikit lelah karena terus berdegup kencang akibat tingkah dosen itu.

Tok..tok tok..

Kami saling melempar pandang beberapa saat,lalu segera aku melengos ke arah pintu.

"Permisi,profesor Kang.."

"Masuk"

Aku melirik ke arah nya,mencoba bertanya apa yang harus aku lakukan sekarang. Karena ini untuk pertama kali nya seorang mahasiswi ingin bertemu dengan Yoon.

Lantas Yoon hanya memberi isyarat agar aku tetap di bangku selagi ia menerima tamu itu.

"Prof–"

"O–oh..apa saya mengganggu?"

"Engga,saya–"

"Ada perlu apa?dia asisten saya disini"

Entah lah,tapi mendengar suara baritone milik Seungyoon membuat ku merasa jauh lebih gugup sekarang. Seakan kalimat itu cukup menyatakan kalau sekarang aku milik nya(?)

"Prof,saya..."

"Kamu dari kelas apa –nama kamu siapa. Jangan langsung bicara,memang kamu kira saya hafal semua nama disini"

Gadis itu mengangguk kikuk.

"Saya Bianca dari kelas y-s 3.03"

"Lalu,ada apa?"

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang