Seminggu berlalu sejak Yoon berada di Busan,trauma benturan nya memang belum membaik tapi kaki nya sudah dapat berjalan dengan bantuan tongkat penyanggah.
Dan,ya tentang Natasya–– ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban apa pun setiap kali menanyakan hal itu pada orangtua nya.
Sebenarnya Yoon tak merasa peduli kalau saja pria asing yang menyerang nya itu tidak berkata demikian,tapi sialnya ancaman Jinu saat itu membuat ia sangat penasaran. Kau tau kan gimana rasanya ingin mencari tau sesuatu tapi otak mu terlalu buntu dan tak menemukan nya?
Itulah yang Yoon rasakan.
Bahkan tak sekali atau dua kali saat ia tertidur,bayangan sosok wanita yang duduk membelakangi nya di pinggir pantai itu terus menghiasi mimpi nya.
Demi Tuhan,Yoon sangat penasaran.
Pagi ini,usai sarapan lengkap bersama orangtua juga adik nya,Yoon kembali ke kamar untuk bersiap kembali ke Seoul.
Bukan hanya tentang Natasya,tapi Yoon juga harus mengurus asuransi mobil nya yang mungkin hancur parah.
"Bawa baju lagi atau gak usah,ya?"
Lelaki Kang itu kini hendak berdiri di depan lemari dinding nya,menatap tumpukan baju disana.
"Bawa sweater aja kali,ya"
Beberapa lembar kertas jatuh mengalihkan perhatian Yoon,membuat ia yang masih sedikit sulit bergerak lantas menunduk untuk memungut nya.
Itu foto.
Ada tiga foto yang ia temukan.
Yoon menatap nya,mengernyit,mencoba mengingat siapa wajah di dalam foto itu.
Foto pertama adalah seorang wanita berambut panjang berponi yang menghadap ke kamera,wajah nya terlihat tersenyum ceria.
Yang kedua,masih foto wanita yang sama tapi ia tampak menunjukkan tangan nya yang terdapat cincin dengan berlian kecil yang ditunjukkan ke kamera.
Lalu yang terakhir,membuat kerutan pada dahi nya semakin dalam.
Foto dirinya dan wanita tadi,tersenyum lebar di depan sebuah wahana bermain. Saling merangkul dan menggenakan baju dengan warna sama.
"Siapa?"
Seungyoon membolak-balikkan kertas polaroid itu,kemudian mengetuk dahi nya sambil memejamkan mata. Berharap ada satu ingatan yang memberi nya petunjuk.
Tapi tidak,ingatan nya terlalu kosong tak menyisakan apa pun.
Kemudian ia meletakkan tiga lembar foto itu dan berniat menanyakan nya pada orangtua nya nanti.
/////
"Kak?kakak udah siap?"
"Ya?masuk aja,kakak udah siap"
"Kak Yoon,Sora ikut boleh,ya?"
Berdiri di depan pintu gadis itu menatap kakak nya sambil menunjukkan ekspresi memohon.
Yoon?jelas kalah saat melihat itu.
Ia pun menghela nafas pendek setelah memasukkan obat-obat nya ke dalam ransel.
"Emang boleh sama mama?"
"Bo–"
"Kak Yoon?kakak ketemu ini dimana?"
Yoon menautkan alis nya ketika mendengar suara adik nya yang sangat kaget itu.
"Di lemari...emang kenapa?"
"Oh,iya..itu siapa memang nya?"
Sora meletakkan kembali lembaran foto itu dengan hati-hati,lalu mendekat ke arah kakak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Professor Kang
Fanfiction❝ Boleh kah aku meminta sesuatu? Aku hanya ingin waktu berputar kembali lalu menyatukan kamu dan aku sebagai kita ❞ Kisah ini berisi tentang lebih dari kegiatan seks semata, mau pun hubungan singkat antara dosen dan mahasiswi nya. Tentang perjalanan...