Coba sambil putar vidio diatas,biar terasa kondisi nya..
Kalo gak bisa sambil di play,bisa cari lagu nya ; Raisa – Firasat.
• Enjoy! ✨
〰️
Satu tangan ku memegang erat sisi wastafel,dan yang satu nya memijat pelipis yang terasa basah oleh peluh. Sekujur tubuh ku terasa lemas setelah memuntahkan semua nya.
Lima hari belakangan nafsu makan ku memang berkurang,kepala ku juga terasa pusing jika harus bangun pagi. Apa ini efek depresi yang mulai terjadi pada diriku?
Jika kalian bertanya kenapa aku tak melarikan diri aja dari rumah,jawaban nya adalah karena semua uang dan credit card ku di sita oleh oppa. Jadi,akan bagaimana aku meninggalkan Jeju?dengan berjalan kaki menuju Seoul?
Berjalan lunglai,aku meninggalkan kamar mandi untuk kembali ke kamar. Ya,sejak kedua orang itu mengajak ku pulang ke Jeju,aku memang lebih sering menghabiskan sepanjang hari mengurung diri di kamar. Hati ku masih sakit setiap kali melihat mereka.
Saat langkah ku berada di depan meja rias,aku terdiam disana– menatap pantulan diriku pada cermin.
"Apa ini parah sekali?kayaknya berat badan ku turun"
Aku bermonolog sambil mengusap kedua pipi yang tampak tirus dengan kulit yang terasa dingin.
Kemudian,berusaha memaksakan seulas senyum,aku justru semakin terlihat menyedihkan. Ah,biarlah– mungkin aku akan tetap begini sampai Yoon menjemput ku nanti.
Tangan ku yang semula bergerak hendak memasang earphone ke telinga,pun,terhenti. Sesuatu diluar jendela terlihat lebih menyenangkan.
Aku tersenyum tipis menatap sepasang orangtua yang saling bergandengan tangan memasuki mobil.
"Ku harap aku akan menua bersama Yoon seperti itu"
Tok..tok
"Siapa?"
"Natasya ayo makan malam"
"Aku gak–"
Mual itu kembali terasa,seperti menekan bagian ulu hati hingga membawa ku melompat turun dari kasur dan bergegas ke toilet.
"Nat,kamu kenapa?"
////
Kami berdiri berhadapan setelah dia memaksa masuk karena mendengar ku dari luar.
Dengan wajah serius,ia memperhatikan ku dari atas kepala sampai ke ujung kaki.
"Lu sakit?"
Aku mendengus,lalu mengalihkan wajah ke sisi lain.
"Lu lagi haid?"
Tiba-tiba saja aku merasa tertohok dengan pertanyaan nya.
"Apa mungkin...."
Aku membatin,karena mengingat jadwal haid bulanan yang agak terlambat.
"Badan lu dingin,Nat– ayo makan dulu"
Ia menarik ku,sedikit memaksa– meninggalkan kamar.
Disana ku lihat sudah ada oppa yang seperti nya baru pulang kerja,duduk di meja makan sambil sibuk dengan ponsel nya.
Kalau keadaan tak seperti sekarang,biasa nya aku akan berlari dan memeluk nya. Lalu membuat satu-satu nya lelaki di rumah ini melepaskan ponsel itu.
Tapi,keadaan berbeda sekarang. Melihat nya saja membuat ku malas.
"Baru terasa lapar?"
Ujar nya sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Professor Kang
Fanfiction❝ Boleh kah aku meminta sesuatu? Aku hanya ingin waktu berputar kembali lalu menyatukan kamu dan aku sebagai kita ❞ Kisah ini berisi tentang lebih dari kegiatan seks semata, mau pun hubungan singkat antara dosen dan mahasiswi nya. Tentang perjalanan...