17.

151 22 1
                                    

Aku memejamkan mata sesekali,membiarkan angin pantai menyentuh wajah, lalu menyapu indera penciuman ku dengan aroma laut yang khas. Pantai dan musim gugur adalah dua hal yang seringkali di hindari sebagian orang,terkecuali aku.

Mata ku terbuka lalu menatap langsung pada jalanan yang sudah lebih jauh dari kawasan pantai.

"Aku suka pantai,kalau kamu..apa yang kamu sukai?"

Pengemudi yang berada di samping ku tak menjawab,sampai ku kira ia tertidur sambil menjalankan mobil.

Tapi sesaat kemudian,ku dengar ia berdeham pelan seolah mencari suara nya.

"Aku suka kamu"

"Klise"

Balas ku yang kemudian mengangkat wajah ku dari dashboard.

"Sungguh"

"Terserah"

Aku melengos lalu kembali menyandarkan kepala ke atas dashboard dengan tubuh yang agak condong ke depan.

"Kamu marah?"

"Engga"

"Bohong"

"Engga"

"Eh,aduh–"

Tak terlalu keras memang benturan kepala ku,tapi gerakan yang dilakukan Yoon nyata nya cukup membuat ku terperanjat kaget.

Ia menghentikan mobil,lalu mendekatkan sebagian tubuh nya ke arah ku.

"S-seungyoon.."

Panggil ku dengan suara yang lebih rendah.

Ia menatap ku dengan pupil coklat gelap nya,cukup lama sampai aku merasa udara di sekeliling ku habis oleh nya.

"Kenapa?gak percaya?"

"I-iya..aku percaya,Yoon"

Dosen itu kemudian tersenyum tipis lalu mengusap bagian kepala ku yang terbentur karena nya.

"Tutup jendela nya,angin malam gak bagus"

Perjalanan kami hari ini memang lumayan menyenangkan,membuat ku mengenal lebih banyak tentang Yoon– tapi melihat ke dalam mata nya membuat satu pertanyaan itu kembali terbesit.

Tentang,siapa dia sebelum menjadi profesor? –lalu,masalah apa yang selama ini mengganggu nya dan...apa yang membuat ia begitu dingin juga jarang menunjukkan ekspresi nya?

Seseorang yang lahir normal tak serta merta kehilangan ekspresi nya,kan?

"Yoon"

"Hm?"

"Kyura –ssi,dia...teman mu?"

"Aku udah menjelaskan itu sebelumnya,kan?"

"Apa kamu cemburu?"

Aku menggeleng sambil memainkan sabuk pengaman yang terlilit di tubuh ku. Gugup.

"Teman seperti apa?apa dia juga...teman seks mu?"

////

"Apa yang kamu sukai?"

"Aku suka gitar, dan mengambil foto–– tapi itu dulu..."

Seungyoon sibuk menjawab pertanyaan itu dalam hati nya,lalu mencoba mengalihkan pikiran itu dengan mendekatkan wajah nya pada wajah Natasya.

Ia kembali terkejut,kali ini karena pertanyaan gadis berusia 20 tahun yang duduk di samping nya. Pertanyaan sederhana yang membuat bibir nya kelu sementara otak nya sibuk menemukan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan itu.

Sesaat ia merasa menyesali keputusan nya karena meletakkan hati kembali pada perempuan,karena pada kenyataan nya Yoon belum siap menghadapi ini.

Menjawab itu berarti akan menimbulkan banyak pertanyaan lain,kan?

Lalu,apa yang harus Seungyoon lakukan?menceritakan semua kisah nya pada gadis Kim itu sambil berderai airmata? –ah,tidak. Demi Tuhan,Seungyoon rasa kantung airmata nya mungkin sudah kering saat ini.

Pria Kang itu membisu,menatap lurus ke jalan membiarkan Natasya menunggu jawaban nya. Kemudian,ia tersenyum tipis sebelum menjawab.

"Itu masalah orang dewasa"

"Apa?Yoon,aku ini juga udah dewasa tau!"

"Kamu masih kecil"

Natasya mendecak kesal,lalu melipat kedua tangan di depan dada sembari melemparkan tatapan tajam yang sama sekali tak mempengaruhi Yoon.

"Kalau aku masih kecil,kenapa kamu mau pacaran sama anak kecil?"

"Eum...karena...sayang?"

"Kenapa sih kamu gak pernah jawab pertanyaan ku dengan benar?"

"Itu udah benar"

"Aiissshhh,terserah!"

Gadis Kim itu cemberut,lalu menyalakan audio.

"Ya kembali lagi dengan saya..malam ini saya akan memutarkan lagu untuk para pasangan yang sedang menikmati musim gugur. Satu lagu dari Paul Kim,berjudul Me after you –selamat malam,selamat menikmati"

Natasya tak peduli pada lagu itu,ia hanya menyalakan nya untuk menghilangkan rasa kesal karena jawaban Yoon. Tapi,kemudian suara lembut mengalun tepat di samping nya. Membuat ia melirik ke arah itu.

After I met you

I’ve been happy with small changes

In the dazzling morning

I open my eyes by thinking of you

I sit face to face with you at the table

Dalam suasana temaram ini,Natasya bahkan dapat melihat bagaimana pahatan wajah Seungyoon yang sedang menatap lurus ke jalan.

🌼

"Yoon"

"Hm?"

Sedikit berjinjit,aku menyentuh sudut bibir nya,menarik nya hingga membentuk senyuman.

"Terimakasih"

Ia tak menjawab,seperti biasa tentu nya.

Lalu,secara tiba-tiba ia menarik ku mendekat dan memeluk nya.

"if i say i love you, you might not believe it but if i ask you to stay with me. Would you?"























©Babyinseo

** To be continued **

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

** To be continued **

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang