"Jinu?"
"Ya,benar.."
Jinu berdiri,merapihkan sedikit kemeja nya kemudian tersenyum saat seorang pemuda menghampiri meja nya di sudut kedai kopi.
"Ayo,silahkan duduk"
"Terimakasih udah datang"
Pemuda itu tersenyum canggung sambil menatap pada interior kedai.
"Ah,gak masalah.."
"Karena saya lagi sibuk,jadi kita membicarakan nya disini aja- gak masalah,kan?"
Sekali lagi,si pria yang lebih muda tersenyum dan mengangguk.
"Jadi,apa yang bisa saya bantu?"
"Begini.."
Sambil menarik bangku nya mendekat,Jinu menatap langsung pada netra gelap pemuda yang duduk di depan nya.
"Sederhana aja,saya mau kamu buat Natasya meninggalkan Yoon lalu saya akan menikahkan kalian dan menjamin hidup kalian. Gimana?"
Berbeda dengan Jinu yang masih menyunggingkan senyum di sudut bibir nya,pemuda itu sebaliknya mengerutkan dahi setelah mendengar penjelasan yang menurut nya tak masuk akal tersebut.
"Kamu kenal Seungyoon,kan? -gak mungkin kamu gak kenal,dia dosen mu"
Ya,tentu dia mengenal nya tapi bukan itu yang membuat nya bingung.
"Kenapa saya harus melakukan itu?apa untung nya buat saya?"
Ia memang seringkali dianggap tak serius saat menjalani hubungan,bahkan beberapa wanita selalu mengakhiri hubungan mereka karena bosan.
Tapi,tetap saja- pernikahan bukan hal main-main bagi nya. Oh,walau penampakan nya seperti anak brandalan tapi pemuda itu masih taat pada aturan Tuhan nya.
"Ayo lah,kamu hanya tinggal membuat mereka pisah dan setelah itu kamu bisa hidup mewah"
Jinu tertawa sarkas,kemudian melipat kedua tangan di atas meja.
"Saya akan memberimu uang muka sekarang,dan kalau setuju kamu bisa menghubungi saya di nomor yang sebelumnya"
Lanjutnya sembari menyadarkan punggung ke sandaran bangku.
////
Sambil melangkahkan kaki menelusuri trotoar,pemuda itu sesekali mengenadah ke arah langit. Pandangan nya menerawang,mengingat tiap ucapan yang dilontarkan pria tadi.
"Kim Jinu...seperti nya nama itu gak asing,tapi siapa ya.."
Ia mencoba menggali ingatan nya,mencari-cari sosok yang tadi ia temui. Juga tentang bagaimana laki-laki itu mengenal nya.
Lalu,saat kaki nya berhenti di depan halte,ponsel nya bergetar pertanda pesan singkat yang masuk.
"Hah?"
Mata sipit itu melebar seketika begitu melihat notifikasi yang tertera pada layar.
Nomor rekening 67111×××
Telah mengirimkan anda 50.000 won.
"Apa-apaan..."
Kemudian pesan baru muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Professor Kang
Fanfiction❝ Boleh kah aku meminta sesuatu? Aku hanya ingin waktu berputar kembali lalu menyatukan kamu dan aku sebagai kita ❞ Kisah ini berisi tentang lebih dari kegiatan seks semata, mau pun hubungan singkat antara dosen dan mahasiswi nya. Tentang perjalanan...