33.

102 21 0
                                    

Tangan ku di tarik paksa,menjauhi tubuh Yoon yang kini sedang di kompres oleh Sora.

Iya,beberapa menit lalu ketika aku keluar apartemen untuk mencari bantuan,dari depan pintu ku lihat Sora dan Kyura tengah mengobrol di depan apartemen Yoon. Lalu dengan segera aku memanggil nya dan mengajak mereka masuk ke apartemen ku.

Aku panik saat itu,berharap kedua wanita itu juga bisa membantu menyadarkan Yoon yang pingsan setelah mengeluh sakit pada kening nya. Tapi kenyataan nya,hanya Sora yang mengurus Yoon. Lalu Kyura? –entah apa masalah nya,dia menarik tangan ku dengan kasar,menggiring ku keluar apartemen.

Tatapan mata nya bahkan tak seperti biasa,aku bisa merasakan kalau mata itu nyaris membunuh ku jika itu sebuah pisau. Sungguh.

"Akhh–– apa-apaan?"

Aku jatuh hingga bokong ku menyentuh lantai saat Kyura menampar ku keras. Sangat keras bahkan,sampai telinga ku terasa berdengung.

"Cewek gak tau diri!lu adik nya Jinu,kan?"

"Hah?"

Ia menunjuk ku,lalu menekan kedua pipi ku dengan tangan nya. Kalau kalian kira aku hanya diam,kalian salah besar. Aku melawan,sungguh– tapi tak bisa sekuat dia karena tangan ku yang baru sembuh pasca patah beberapa minggu lalu masih terasa nyeri.

"Gak tau malu lu masih berani dekatin Yoon,gak cukup si pelacur Jieun itu ngehancurin hidup Yoon?!"

Oke,ini berlebihan. Aku marah mendengar hinaan Kyura pada kakak ipar ku.

Sambil mendorong nya agak kencang,aku pun terlepas dari nya.

"Jangan kurang ajar! Apa maksud anda,hah?!"

Kyura tersenyum miring,membuat wajah nya semakin menyeramkan.

"Tau apa anda tentang kak Jieun?"

Sekalipun aku marah,tapi aku berharap pertanyaan ini akan terjawab.

"Gue,Yoon,Jinu dan Jieun dulu kuliah di kampus yang sama"

"Yaa?"

Tak percaya pada yang baru saja ku dengar,aku pun hanya menatap wanita itu dengan alis bertautan.

"Gue suka sama Yoon,tapi miris nya Yoon milih Jieun"

"...yang ternyata terlalu brengsek buat Yoon. Dia dan kakak lu––"

Aku menggenggam jari telunjuk nya yang menusuk kening ku,sembari memundurkan wajah untuk menghindari kontak mata dengan wanita itu.

"Bersetubuh,di hari ketika Yoon baru aja memamerkan cincin yang akan dia berikan buat Jieun untuk pernikahan mereka minggu depan"

/////

Kulit pelipis ku masih terasa panas malam ini,di tambah ucapan Kyura siang tadi seperti nya membuat suhu tubuh ku semakin lama turun.

Aku syok. Tak percaya. Tapi melihat dari cara bicara nya,juga kejadian saat Yoon mendengar nama itu membuat aku ragu untuk tidak mempercayai nya.

Maksud ku,ini semua terlalu...ah,pokoknya seperti itu.

Kalian paham,kan?

Sembari mencari plester yang biasa ku gunakan untuk mengompres,aku lantas teringat kalau ini sudah lima jam setelah Yoon tersadar.

Ku ingin menemui nya,tapi...aku–

Cring

Tak berapa lama kemudian bel berbunyi,membuat ku menghela nafas panjang menahan gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak berapa lama kemudian bel berbunyi,membuat ku menghela nafas panjang menahan gugup.

Tak berapa lama kemudian bel berbunyi,membuat ku menghela nafas panjang menahan gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoon segera memeluk ku,mengusap lembut surai coklat ku berulang-ulang.

"Aku sayang sama kamu,Nat"

Entah lah,ini terlalu pelik. Aku yang tak pernah mengalami hal seperti ini hanya bisa menangis. Menangisi kenyataan yang dialami Yoon,menangisi kejahatan kak Jieun dan oppa.

Ia mengangkat wajah ku,membuat kami saling berhadapan.

"Jangan tinggalin aku,ya?"

"Tetap sama aku walau apapun yang terjadi"

Demi segala yang aku punya,aku tak pernah sedikit pun membayangkan kalau harus berpisah dengan lelaki ini.

Aku,mencintainya. Sungguh.

🌼

Yoon datang lebih pagi dari biasa nya hari ini,tersenyum cerah di ambang pintu sambil menangkup wajah ku lalu mencium nya.

Ya,ku rasa memang ini yang terbaik yang bisa Yoon lakukan. Jadi aku pun hanya mengikuti nya.

Setelah pertemuan kami semalam,ia hanya berkata kalau tak lagi mau membahas masalah itu. Dan ia hanya ingin aku juga menganggap nya biasa saja.

"Kuliah,hm?"

Aku mengangguk riang,kemudian menarik tangan nya untuk di bawa masuk.

"Sora?"

"Dia masih tertidur"

"Gak apa-apa kalau kita tinggalin?"

Lelaki Kang itu mengusak rambut ku sambil tertawa.

"Aku cuma mengantar mu,bukan nya mau pindah ke planet lain. Lagi pula dia udah seumuran kamu,dia bisa jaga diri"

////

Lelaki Kang itu berhenti mendadak,begitu ia melihat sesuatu yang menarik perhatian nya di sudut koridor.

Tatapan nya yang semula tenang,berubah tajam saat melihat itu. Langkah nya tergesa menghampiri dua sosok yang tengah berhadapan itu.

"Tuan Lee,bisa kita bicara?"

"Ya?oh tuan Kang,ada perlu apa?"

"Dan kamu,Natasya..pergi keruangan saya. Sekarang"


































©Babyinseo

** To be continued **

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

** To be continued **

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang