21.

147 23 0
                                    

Aku menatap cermin sekali lagi,memastikan dress yang ku pakai cocok di tubuh ku. Kemudian tersenyum puas dengan riasan wajah yang ku buat.

"Perfect!"

Ujar ku seraya meraih tas kecil.

Bertepatan dengan langkah ku yang bergerak meninggalkan kamar,suara dentingan bel berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertepatan dengan langkah ku yang bergerak meninggalkan kamar,suara dentingan bel berbunyi.

"Udah––"

"Kenapa?"

Meski wajah nya tak terlihat menunjukkan ekspresi yang berlebihan,tapi seperti nya Yoon gagal gagal menyembunyikan raut keterkejutan nya.

"Cantik"

Samar ku dengar suara itu,namun cukup jelas di telinga ku. Aku pun tersenyum dan merematkan jemari ku di selah tangan nya.

"Ayo"

Kami terus bergandengan sepanjang jalan menelusuri pintu lift di ujung koridor ini.

Yoon?jangan di tanya,dia benar-benar tampan malam ini. Ya..dia memang tampan,tapi malam ini– aku berani bersumpah jika kalian melihat nya langsung kalian pasti akan mengajukan diri menjadi pacar nya. Yang kemudian akan di tolak oleh nya karena dia sudah memiliki ku.

"Kita gak kemalaman berangkat jam segini?"

Aku melirik arloji berwarna rose gold di tangan kiri ku,lalu balik menatap nya.

"Kayak nya engga,ini masih jam 7. Lagi pula acara nya kan di rumah kakak ku,telat pun acara itu pasti masih berlangsung kalau aku datang"

Ia mengangguk menyetujui nya.

"Yoon"

"Hm?"

"Apa kamu gugup?"

Penasaran aku bertanya,karena biasa nya laki-laki akan gugup saat ia akan bertemu dengan keluarga pacar nya.

"Kenapa aku harus gugup?"

"Karena mau ketemu kakak ku,mungkin?"

Ia hanya berdeham lalu mengakhiri sesi tanya jawab dengan mulai menyalakan mesin mobil.

Sikap itu,kemudian menyadarkan ku akan perbedaan usia kami yang lumayan jauh. Ya,dia mungkin tak akan gugup hanya karena hal kecil ini sebab ku yakin ia sudah memiliki banyak pengalaman dengan mantan pacar nya dulu.

🌼

Perlu Yoon akui kalau ia sedikit gugup saat ini,mendatangi pulau itu lagi setelah sekian lama seolah mengajak ingatan tentang masa lalu nya kembali aktif.

Namun lelaki Kang itu tak mau membiarkan ingatan itu menghancurkan suasana hati nya,maka yang kini ia lakukan hanya lah duduk tenang di samping Natasya di dalam pesawat.

Seungyoon sesekali melirik pada wanita muda di samping nya.

"Apa kamu gak menyesal jadi pacar ku?"

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang